HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA PUTRI DI SMA KABUPATEN BANTUL

Latar Belakang: Obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar sehingga menyebabkan terjadinya penimbunan jaringan lemak dalam tubuh secara berlebihan, salah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas yaitu pola makan yang berlebih. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian obesitas pada remaja putri di SMA Kabupaten Bantul. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan di SMA, SMK, dan MA di wilayah Kabupaten Bantul pada bulan Januari – Februari 2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas XI di SMA, SMK, dan MA wilayah Kabupaten Bantul (5557 remaja putri). Penentuan sampel menggunakan teknik probability proportional to size sampling (PPS) dengan jumlah sampel adalah 238 remaja putri. Data frekuensi makan utama, kebiasaan sarapan dan kebiasaan jajan diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Asupan energi diperoleh dengan menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaires (SQ-FFQ). IMT diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil: Hasil penelitian ini adalah ada hubungan frekuensi makan utama dengan kejadian obesitas pada remaja putri (p=0.03), Tidak ada hubungan kebiasaan sarapan dengan kejadian obesitas pada remaja putri (p=0.62), Tidak ada hubungan kebiasaan jajan dengan kejadian obesitas pada remaja putri (p=0.16). ada hubungan asupan total energi dengan kejadian obesitas pada remaja putri di SMA Kabupaten Bantul (p=0.02)