HUBUNGAN RISIKO KEJADIAN POSTOPERATIVE COGNITIVE DYSFUNGTION (POCD) PADA PASIEN LANSIA POST OPERASI ANTARA GENERAL DAN SPINAL ANESTESI DI RSUD KARDINAH TEGAL

Latar Belakang: Postoperative Cognitive Dysfunction (POCD) merupakan salah satu komplikasi post operasi yang sering terjadi pada pasien lansia, namun belum diketahui penyebab pastinya. POCD ditandai dengan gangguan memori, penurunan proses informasi, berkurangnya perhatian, serta perubahan suasana hati dan kepribadian. Jenis anestesi merupakan salah satu faktor resiko terjadi nya POCD pada lansia. Tujuan: Mengetahui hubungan risiko kejadian Postoperative Cognitive Dysfungtion (POCD) dan mengidentifikasi faktor resiko penyebab POCD pada pasien lansia post operasi antara general dan spinal anestesi di RSUD Kardinah Kota Tegal. Metode Penlitian: Studi ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian pasien operasi dengan general dan spinal anestesi di RSUD Kardinah Tegal. Dengan consecutive sampling 84 responden yang terdiri dari 42 sampel pasien pada masing-masing kelompok general dan spinal anestesi. Data analisis menggunakan Chi Square dan regresi logistik. Hasil: Faktor risiko penyebab POCD diketahui adalah status ASA, durasi operasi, dan jenis anestesi. Hasil analisa data menggunakan uji chi square menjukkan bahwa kejadian POCD pada kelompok general anestesi (16,7%) lebih tinggi dari kelompok spinal anestesi (7,1%). Kelompok general anestesi memiliki resiko 3 kali lebih besar memungkinkan mengalami kejadian POCD dibandingkan dengan pasien yang menjalani operasi dengan spinal anestesi. (p value=0,004 ; CI95%=1,023-8,802). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara general dan spinal anestesi terhadap kejadian POCD pada pasien lansia post operasi. Kata Kunci: POCD, lansia, general anestesi, spinal anestesi, post operativ