Kajian Penggunaan Baja Tahan Karat 316L sebagai Implan Sendi Panggul

Implant is one of the most important innovations in medical devices to help people with disabilities or injuries, one of them is the hip-joint implant. The hip-joint implant must-have properties such as good corrosion resistance, good biocompatibility, and good wear resistance. These properties are important for maintaining safety during surgery and future use. Nickel-free 316L stainless steel is one of the materials that is commonly used as implants and meets all the requirements for a material to be used as an implant. 316L stainless steel also has an advantage, a lower price than titanium and cobalt. However, 316L stainless steel has low wear resistance and needs to be coated in order to improve its wear resistance. Recent research reported that the metallic glass FeCrMoCB was able to cover cronidur30 and improved its wear resistance. This study discussed the properties of 316L stainless steel implants, the testing process, the manufacturing process, and the sustainability aspects of the manufacturing process. Implan merupakan salah satu inovasi terpenting dalam peralatan medis untuk menolong pasien yang mengalami disabilitas. Salah satu implan yang banyak dikembangkan saat ini adalah implan hip-joint. Implan hip-joint harus memiliki beberapa karakteristik seperti tahan korosi, memiliki biokompatibilitas yang baik dengan tubuh dan memiliki ketahanan aus yang tinggi. Karakteristik tersebut dibutuhkan untuk menjamin keamanan pasien selama operasi atau penggunaan pasca operasi. 316L SS bebas nikel merupakan salah satu material yang umum digunakan sebagai implan. 316L SS memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan titanium dan cobalt. Walaupun demikian, 316 L SS memiliki ketahanan aus yang rendah dan perlu dilapisi dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan ausnya. Beberapa penelitian melaporkan FeCrMoCB merupakan material pelapis yang memiliki ketahanan aus yang baik. Studi ini mendiskusikan karakteristik material 316 L SS sebagai impan, pengujian, proses manufaktur, dan aspek sustainabilitas dari proses manufakturnya