PERILAKU REMAJA BERBELANJA ONLINE DI KECAMATAN TANJUNG HARAPAN KOTA SOLOK

Remaja merupakan masa yang sangat penting untuk kehidupan manusia pada ini manusia mengalami banyak perubahan dari anak-anak meuju dewasa. Remaja masih menjadi tanggung jawab orang tua. Pada masa ini remaja mudah untuk terdampak dengan apapun seperti belanja online yang. Dengan adanya internet menjadi pendukung untuk melakukan transaksi ini. Remaja lebih menyukai belanja online ini ketimbang belanja langsung ke pasae. Belanja online disukai oleh remaja karena tidak belanja online memiliki harga yang murah dan tidak perlu tawar menawar. Tujuan umum penelitian ini ialah mendeskripsikan perilaku remaja berbelanja online di Kecamatan Tanjung harapan. Tujuan khusus penelitian ini ialah mengidentifikasi remaja belanja online dan mendeskripsikan alasan dan akibat remaja lebih memilih belanja online daripada berbelanja offline. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling dan pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori dari George C. Homans yakni teori pertukaran sosial. Teori ini berfokus kepada pertukaran sosial di dalam masyarakat masyarakat yang dimana adanya ganjaran dan hukuman atau cost and reward serta pertukaran di dalamnya seimbang satu sama lain. Beaneka ragam produk yang di hadirkan di aplikasi belanja menjadikan remaja untuk melakukan pembelanjaan secara online, serta adanya penawaran yang lebih menarik. Pembelian produk yang dilakukan remaja relatif sama yaitu kosmetik dan pakaian. Setiap melakukan belanja online remaja akan berinteraksi dengan kurir ekspedisi yang mengantarkan barang ke alamat. Melakukan transaksi belanja online memiliki lima tahap pengambilan keputusan yaitu pemenuhan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Kelima di atas ada remaja yang melakukan semuanya ada juga yang melakukannya beberapa saja. Remaja belanja online dengan alasan takut tertipu, kemampuan tawar menawar rendah, adanya rasa malas, kurang nyaman, dan privasi remaja ketika belanja offline. Bukan hanya alasan akibatpun juga terjadi pada remaja yaitu adanya sifat anti sosial, bergantung dengan gadget, sikap konsumerisme, ditegur orang tua, dan menjadi topik pembicaraan. Kata kunci: Perilaku Remaja, Belanja Onlin