Korelasi Jumlah Sambaran Petir dan Durasi Badai Petir Terhadap Curah Hujan di Kota Padang

Penelitian ini membahas tentang korelasi jumlah sambaran petir dan durasi badai petir terhadap curah hujan di Kota Padang. Penelitian ini bertujuan menganalisis korelasi petir dengan peristiwa curah hujan dengan menghitung jumlah sambaran petir dan durasi badai petir. Data jumlah sambaran dan durasi sambaran petir berasal dari data medan listrik yang direkam oleh sensor Electric Field Mill (EFM) tahun 2021 dari bulan Januari hingga Desember yang berada pada Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas. Data curah hujan yang digunakan berasal dari BMKG. Korelasi antara jumlah sambaran petir dan durasi badai petir terhadap curah hujan tidak memiliki hubungan yang konsisten pada masing-masing kondisi hujan. Korelasi jumlah sambaran petir dengan curah hujan pada kondisi berawan r = -0,133, hujan ringan r = -0,310 dan hujan lebat r = -0,017 memiliki koefisien Pearson negatif. Dan pada kondisi curah hujan sedang r = 0,079 memiliki hubungan yang sangat rendah dan kondisi hujan sangat lebat r = 1 memiliki hubungan yang sangat kuat. Korelasi durasi badai petir dengan curah hujan pada kondisi curah hujan pada kondisi berawan r = 0,096 memiliki hubungan yang sangat rendah, hujan ringan r = 0,081 memiliki hubungan yang sangat rendah, hujan sedang r = -0,143, hujan lebat r = 0,394 memiliki hubungan yang rendah, hujan sangat lebat r = 0,513 memiliki hubungan yang cukup kuat dan hujan ekstrim r = 0 atau kedua variabel tidak memiliki hubungan