Pemberdayaan penyandang disabilitas melalui advokasi terhadap aksesibilitas fasilitas publik

Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia atau HWDI  merupakan lembaga yang didirikan untuk memberdayakan para penyandang disabilitas dan pertama kali didirikan pada tanggal 9 September 1997. Salah satu fokus pemberdayaan yang dilakukan oleh HWDI melalui advokasi. Tujuannya agar penyandang disabilitas memahami CRPD dan UU No.8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Dengan memahami CRPD dan UU No.8 tahun 2016, maka penyandang disabilitas tersebut dapat memahami hak-hak mereka. Penelitian ini terletak di  Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Jenis penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penggalian data  melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi kepada lembaga HWDI dan pengguna  guiding block. Hasil dan pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa  kegiatan advokasi yang di khususkan untuk penyandang disabilitas menghasilkan kesetaraan hak antara penyandang disabilitas dengan non disabilitas. Karena sebagaimana yang dikemukakan dalam teori Edi Suharto yang mengelompokkan penyandang disabilitas sebagai masyarakat yang lemah. Padahal penyandang disabilitas mampu melakukan aktivitas di luar rumahnya secara mandiri jika fasilitas publik sudah aksesibel untuk penyandang disabilitas. Sehingga penyandang disabilitas merasa aman saat menggunakanny