Keamanan Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang dan Perubahannya Selama Penyimpanan

Masyarakat Indonesia pada umumnya menggunakan air minum isi ulang (AMIU) yang diproduksi oleh depot air minum isi ulang (DAMIU) karena alasan praktis dan terjangkau. Tingkat sanitasi dan higiene yang kurang dan penyimpanan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kemungkinan tumbuhnya mikroorganisme indikator dan patogen seperti bakteri Coliform dan Escherichia coli (E. coli). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan higiene sanitasi DAMIU, mutu dan keamanan mikrobiologi AMIU, serta perubahan mutu dan keamanan mikrobiologi AMIU selama penyimpanan. Sampel diambil dari 10 DAMIU di 5 wilayah DKI Jakarta. Perlakuan dalam penelitian ini adalah galon kondisi tutup dan buka-tutup serta lama penyimpanan 0, 7, dan 14 hari. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa hanya 30% DAMIU yang telah memenuhi standar higiene sanitasi DAMIU sesuai Permenkes No. 43 Tahun 2014. Hasil analisis mikrobiologi menunjukkan bahwa pada lama penyimpanan 0 hari, semua DAMIU masih memenuhi standar ALT (5 Log CFU/mL), hanya 20% DAMIU memenuhi standar total Coliform (0 Log CFU/mL), dan 80% DAMIU yang memenuhi standar E. coli (0 Log CFU/mL) sesuai dengan Permenkes No. 492 Tahun 2010. Waktu penyimpanan 0, 7, dan 14 hari berpengaruh nyata terhadap ALT (angka lempeng total) dan total Coliform dalam galon dengan kondisi tertutup dan buka-tutup (P < 0,05), namun tidak berpengaruh nyata pada E. coli (P > 0,05). Kata kunci: air minum isi ulang, Coliform, depot, E. col