AKIBAT HUKUM WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN JUAL BELI KENDARAAN OLEH PIHAK PENJUAL (Studi Kasus Pada Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 129/Pdt.G.S/2020/Pn Sby)

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesesuaian pertimbangan hukum Hakim dalam sengketa tentang wanprestasi atas perjanjian jual beli kendaraan oleh pihak penjual menurut Putusan Nomor 129/Pdt.G.S/2020/Pn Sby dengan hukum yang berlaku dan akibat hukum yang timbul apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi atas perjanjian jual beli kendaraan oleh pihak penjual. Tipe penelitian ini merupakan penelitian doktrinal yang disebut juga penelitian hukum normatif. Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus. Seluruh bahan hukum primer maupun sekunder dianalisis menggunakan analisis kualitatif normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam putusan Nomor 129/Pdt.G.S/2020/PN Sby, Pembeli tidak mendapatkan haknya sebagai pembeli yakni mendapatkan dokumentasi kepemilikan atas mobil yang bersangkutan di mana barang yang dimaksud dalam jual beli ini adalah mobil beserta dokumen-dokumen kepemilikannya, bukan hanya mobilnya saja seperiti yang dialami pembeli atau Penggugat pada kasus tersebut. Dalam kasus putusan Nomor 129/ Pdt.G.S/2020/PN Sby, Tergugat telah jelas melakukan wanprestasi karena telah menjanjikan mengurus surat-surat kepemilikan mobil yang bersangkutan beserta Surat Tanda Nomor Kendaraan. Para Tergugat tidak memberikan Surat-surat tersebut bukan karena dalam keadaan memaksa. Para Tergugat tidak melakukan pembelaan untuk melawan tuntutan ganti kerugian yakni Para Tergugat tidak hadir dalam persidangan yang artinya tidak ada pembelaan untuk melawan tuntutan ganti rugi yang diajukan Penggugat Kata Kunci: Akibat Hukum Wanprestasi, Perjanjian Jual Beli Kendaraan, Hak dan Kewajiban Para Piha