Perencanaan Program Ruang Unit Hunian berbasis Persepsi Pengguna Rumah Susun Kota Palembang

Flats are a type of vertical housing which has begun to be intensively developed and has become the choice of place for people to live in Palembang. However, many architectural problems have arisen in the flats of Palembang city. This problem is in the form of spatial deviation because its function is randomly adjusted to the needs of residents. This study aims to identify spatial program formulations that can be applied to flats planning based on user perceptions. The research method uses a combination method (mixed-methods), namely solving problems with significant data sets through a quantitative approach and testing subjects dynamically based on a qualitative approach. The results of the study show that the application of user perceptions generates new space categories that are most likely to be applied to the planning process. The space category appears when several common spaces are separated in flat housing units. From this study it can also be concluded that the planning of flats based on user perceptions can be used as a benchmark for the desire of flat occupants to improve environmental and social quality within their environmental line.Rumah susun (Rusun) adalah jenis hunian vertikal yang mulai gencar pembangunannya dan menjadi pilihan tempat tinggal masyarakat di Palembang. Akan tetapi, banyak permasalahan arsitektural yang muncul di rusun-rusun kota Palembang. Permasalahan ini berupa penyimpangan ruang karena fungsinya yang secara acak disesuaikan dengan kebutuhan warga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rumusan program ruang yang dapat diaplikasikan guna mewujudkan perencanaan rusun yang berbasis persepsi pengguna. Metode penelitian menggunakan metode kombinasi (mixed-methods), yaitu menyelesaikan masalah dengan kumpulan data signifikan melalui pendekatan kuantitatif dan menguji subyek secara dinamis berdasarkan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian persepsi pengguna menghasilkan kategori ruang baru yang kemungkinan besar dapat diaplikasikan pada proses perencanaan. Kategori ruang muncul saat dilakukan pemisahan beberapa ruang lazim pada unit hunian rusun. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa perencanaan rumah susun berdasarkan persepsi pengguna dapat menjadi tolak ukur keinginan penghuni rusun untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan sosial di dalam garis lingkungannya