Kriteria Ittisal al-Sanad Menurut Bukhari dan Muslim serta Transformasinya di Kitab-Kitab Mu'tabarah

Kajian tentang kualitas sanad hadis memang sangat luas sehingga berimplikasi pada munculnya istilah ittisal dan inqita’ al-sanad untuk mengetahui ketersambungan sanad sehingga suatu hadis dapat diklasifikasikan sebagai hadis shahih atau dhaif. Dalam kaitannya dengan kitab hadis terdapat dua kitab  hadis yang dianggap paling shahih yaitu kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Menurut kesepakatan ulama kedua kitab tersebut dianggap paling shahih karena memilki kriteria ketersambungan sanad yang sudah dipenuhi untuk dapat diklasifikasikan sebagai kitab shahih. Kriteria yang ditetapkan oleh Shahih Bukhari dan Muslim inilah yang memberikan transformasi pada kitab-kitab Mu’tabarah. Makalah ini memulai dari pertanyaan bagaimana kriteria ittisal al-sanad menurut Bukhari dan Muslim dan bagaimana kriteria tersebut membawa transformasi pada kitab-kitab mu’tabarah ?. Hasil penelitian dari tulisan ini menyatakan bahwa kriteria ittisal sanad  yang ditetapkan oleh Bukhari dan Muslim antara lain periwayat harus adil, periwayat yang dhabit dan siqah, tidak ada syudzudz, dan tidak ada illat. Selajutnya para ulama hadis menaruh banyak perhatian atas kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim