Eksistensi Baitul Muslimin Indonesia Sebagai Organisasi Sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Kinerja Persuasi Politik

Permasalahan yang menghiasi dunia perpolitikan di Indonesia adalah politik manipulatif yang cenderung mendiskreditkan lawan politik. Artikel ini bertujuan untuk menelaah tentang Baitul Muslimin Indonesia sebagai organisasi sayap dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif analitis kualitatif berbasis studi pustaka. Data primer bersumber dari buku, jurnal dan berita. Teori yang digunakan adalah perspektif persuasi politik Dan Nimmo yang memuat konsep propaganda, periklanan dan retorika politik. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa eksistensi BAMUSI adalah sebagai upaya preventif dari banyaknya stigma negatif terhadap PDIP. Praktik propaganda yang dilakukan kepada PDIP merupakan propaganda name calling. Meski bernuansa negatif, propaganda ini dinilai efektif sebagai bentuk strategi pengikisan kredibilitas lawan politik. Kendati demikian, organisasi sayap partai politik ini terus melakukan penguatan identitas partai induknya. Misalnya dengan membuat periklanan non-komersil yang bersifat persuasif. Dan juga retorika dari ketokohan PDIP dilakukan dengan tidak bermuatan negatif seperti retorika nasihat (ekshortif).The problems that adorn the world of politics in Indonesia are manipulative politics which tend to discredit political opponents. This article aims to examine Baitul Muslimin Indonesia as a wing organization of the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP). This research was conducted using a qualitative analytical descriptive approach based on literature study. Primary data comes from books, journals and news. The theory used is Dan Nimmo's political persuasion perspective which includes the concepts of propaganda, advertising and political rhetoric. The results of this study prove that the existence of BAMUSI is a preventive measure against the many negative stigmas against PDIP. The propaganda practice carried out against PDIP is propaganda name calling. Even though it has a negative nuance, this propaganda is considered effective as a form of strategy to erode the credibility of political opponents. Nevertheless, the wing organization of this political party continues to strengthen the identity of its parent party. For example by making persuasive non-commercial advertising. And also the rhetoric of the PDIP's character is carried out without being negatively charged such as advisory (exhortive) rhetoric