Musibah dalam perspektif Alquran : Studi analisis tafsir Al-Jailani karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani

Musibah adalah suatu peristiwa atau kejadian yang menyedihkan yang menimpa manusia, berupa meninggalnya seseorang yang dicintai, hilangnya harta, atau datangnya bencana alam pada suatu masyarakat seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran hutan, penceraian suami istri karena sosial media dan lain-lain. Namun seringkali manusia sulit untuk menerima-nya, dan manusia menganggap bahwa musibah yang terjadi disebabkan oleh faktor alam dan cenderung menyalahkan tuhan, tanpa intropeksi diri bahwa musibah terjadi diakibatkan oleh dosa-dosa yang telah diperbuat-nya. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana penfasiran Syaikh Abdul Qadir al-Jailani terhadap ayat-ayat tentang musibah dalam Tafsir al-Jailani dan bagaimana relevansi pemikiran Syaikh Abdul Qadir al-Jailani tentang musibah dalam konteks kehidupan sekarang. Penulis akan melakukan penelitian ini dengan lima langkah, langkah pertama penulis akan mejelaskan mengenai pengertian musibah dari berbagai tokoh. Langkah kedua penulis akan menjelaskan mengenai Tafsir al-Jailani. Langkah ketiga penulis akan menjelaskan mengenai metode Tafsir tematik (maudu’i) dalam kajian ayat-ayat tentang musibah. Langkah keempat penulis akan menjelaskan mengenai pendekatan sejarah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, berikut dengan penafsiran Syaikh Abdul Qadir al-Jailani mengenai ayat-ayat tentang musibah dan yang terakhir penulis akan menganalisa dari langkah pertama sampai ketiga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran, penjelasan atau uraian mengenai fakta, karakteristik, atau bidang tertentu secara jelas dan teliti, sedangkan jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Tafsir maudu’i. Yaitu dengan mengumpulkan ayat-ayat tentang musibah dari berbagai surat, kemudian menyusun urutan ayat-ayat sesuai dengan tertib memperoleh pemahaman makna yang utuh seputar musibah. Musibah menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah segala sesuatu yang menimpa manusia berupa keburukan dan kesedihan seperti bencana, alam, kehilangan keluarga, harta dan lain-lain yang menyakiti dirinya, dengan maksud untuk mengetahui apakah mereka akan bersyukur atau kufur terhadap Allah dan mengetahui apakah mereka bersabar dalam mejalankan dan mentauhidkan-Nya serta ridha dengan semua yang Allah takdirkan. Musibah memiliki beberapa term diantaranya adalah bala, fitnah, rijz, azab, fasad, dan imtihan. Relevansi penafsiran Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam Tafsir al-Jailani tentang musibah dalam konteks sekarang yaitu bahwasan-nya sering kali manusia menyalah artikan suatu musibah yang cenderung menyalahkan alam dan Tuhan, namun pada hakikatnya musibah apapun yang di turunkan oleh Allah kepada manusia tidak lain hanya untuk menambah rasa syukur kepada Allah, taqarrub kepada Allah, dan menambah ketaqwaan-Ny