Penentuan Ujrah pada aplikasi Akad Qardh di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran Bandung

Transaksi utang piutang dalam Islam atau yang di sebut dengan Akad Qardh, dalam Fiqh Muamalah Akad ini termasuk pada akad tabbaru' yaitu akad yang berlandaskan prinsip tolong menolong, bukan transaksi yang berorientasi pada keuntungan, dengan kata lain akad ini merupakan akad kebaikan. Akan tetapi pada kenyataannnya yang terjadi pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah ini tidaklah sesuai, karena dalam aplikasinya Akad Qardh ini menjadi suatu transaksi komersial, dimana pada akad ini terdapat ujrah atau kelebihan yang harus dibayar oleh pihak yang berutang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Akad Qardh di Bank Pembiayan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah, Penetuan Ujrah serta Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap pelaksanaan Qardh di Bank Pembiayan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran Bandung. Penelitian ini bertolak dari kerangka pemikiran bahwa dalam ketentuan yang berlaku baik dalam fiqh muamalah maupun Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia dijelaskan mengenai Akad Qardh harus murni dan tidak terdapat unsur tambahan yang telah diperjanjikan diawal akad, akan tetapi jika dalam Akad Qardh terdapat tambahan yang telah diperjanjikan diawal, maka hukumnya tidak boleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Studi Kasus. Dengan sumber data primer diambil dari lokasi penelitian yaitu di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran Bandung dan dari pihak nasabah selaku pengguna pembiyaan Qardh, serta data-data yang mendukung lainnya yaitu kitab-kitab fiqh atau buku-buku baik karangan ulama terdahulu maupun masa kini. Sedangkan sumber data sekunder yakni sumber data yang diambil dari majalah-majalah, brosur-brosur serta sumber lainnya yang menunjang dan berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, dengan demikian dapat dijadikan landasan atau sumber data pelengkap dan penguat, kemudian data tersebut dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pembiayaan Qardh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran Bandung ini bukanlah akad Qardh murni, akan tetapi dalam pelaksanaannya akad Qardh ini merupakan akad Qardh yang ada tambahan dan gabungan dari akad Ijarah, yakni adanya penentuan Ujrah, dimana Ujrah ini hanya ada pada akad Ijarah. Selain itu, dimana dalam pelaksanaannya tersebut pihak bank menetapkan Ujrah yang harus dibayar oleh pihak nasabah sebesar 3-21% per-15 hari yang telah ditetapkan pada awal perjanjian. Penentuan tersebut berdasarkan lamanya waktu pinjaman yang ditetapkan oleh pihak Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran Bandung