Menanggulangi Pernikahan Dini: Kajian Atas Upaya-upaya Program Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R)di Kampung Mekarwangi Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya

ABSTRAK Yayu Najirah, 2019. MENANGGULANGI PERNIKAHAN DINI :KAJIAN ATAS UPAYA-UPAYA PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DI KAMPUNG MEKARWANGI KECAMATAN BOJONGGAMBIR KABUPATEN TASIKMALAYA. Penelitian ini berangkat pada persoalan mengenai pernikahan pada usia dini yang dilatar belakangi karena adanya beberapa faktor- fakor sehingga para remaja melakukan pernikahan usia dini yakni faktor sosial ekonomi, budaya, dan tingkat pendidikan. Sehingga muncullah suatu Program yakni Program Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) yang di naungi oleh Program Genre (Generasi Berencana). Dalam program tersebut salah satunya memberikan bimbingan kepada remaja mengenai Penundaan Usia Perkawinan (PUP) yang artinya mengurangi tingkat pernikahan usia dini dengan meningkatkan usia perkawinan perempuan menjadi 20 tahun dan laki-laki 25 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat, untuk memahami bagaimana upaya-upaya Program PIK-R dalam menanggulangi masalah pernikahan usia dini, dan untuk mengetahui hasil bimbingan Program Pusat Informasi Konseling Remaja dalam menanggulangi pernikan dini di Kampung Mekarwangi Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Talcot Parsons. Dalam sistem sosial setidaknya harus ada empat fungsi yang dibutuhkan yakni: Adaptation dimana PIK-R harus mampu beradaptasi dengan masyarakat Kampung Mrekarwangi. Goal Attainment dimana PIK-R memiliki tujuan untuk bisa menekan tingkat usia pernikahan dini. Integration dimana adanya PIK-R menciptakan hubungan yang kuat dengan masyarakat Kampung Mekarwangi. Latency setelah semua proses berjalan, setiap anggota PIK-R harus mampu memelihara setiap bagian yang sudah di jalankan agar tetap bertahan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Sumber data primer diambil dari hasil wawancara yang terdiri dari Pembina PIK-R, Ketua, Sekretaris dan anggota. Sedangkan sumber data sekunder berupa literatur dan dokumentasi yang bersangkutan. Data diperoleh dengan menggunakan tekhnik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang menyebabkan remaja melakukan pernikahan dini adalah sebagian besar dipicu karena adanya dorongan orangtua, selain itu faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebabnya. Kedua, upaya yang dilakukan PIK-R adalah dengan diadakannya program pendidikan keagaman, kesehatan, kemampuan hidup (life skills) dan kesadaran sosial. Ketiga, hasil bimbingan PIK-R adalah Sekitar 75% anggota PIK-R tersebut sudah merasakan perubahannya sesuai dengan program yang dijalankan sehingga para anggota PIK-R mempunyai pandangan bahwa sebuah pernikahan akan baik di lakukan apabila sudah mencapai umur yang ideal