Pengaruh retribusi daerah terhadap kemandirian keuangan daerah Kota Bandung Tahun 2013-2017

Kemandirian daerah sangat berhubungan dengan kemampuan suatu daerah dalam mengelola pendapatan asli daerah. Ketika kemampuan daerah cukup tinggi dalam memperoleh pendapatan suatu daerah, maka semakin besar daerah tersebut mempunyai kebebasan dalam merealisasikan pendapatan asli daerah tersebut berdasarkan kebutuhan, aspirasi, serta prioritas pembangunan suatu daerah. Hal ini sesuai dengan pendapat Halim (2012:L-5) bahwa Kemandirian keuangan daerah (otonomi fiskal) menunjukkan kesanggupan Pemerintah Daerah dalam membiayai kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang sudah taat pajak serta retribusi sebagai sumber yang dibutuhkan daerah. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui pengaruh retribusi jasa umum terhadap kemandirian keuangan daerah Kota Bandung pada tahun 2013-2017, pengaruh retribusi jasa usaha terhadap kemandirian keuangan daerah Kota Bandung pada tahun 2013-2017, pengaruh retribusi perizinan tertentu terhadap kemandirian keuangan daerah Kota Bandung pada tahun 2013-2017, dan pengaruh retribusi daerah terhadap kemandirian keuangan daerah Kota Bandung pada tahun 2013-2017. Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu retribusi daerah dan kemandirian keuangan daerah. Dalam penelitian ini metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Badan Pendapatan Keuangan dan Aset pada laporan realisasi anggaran pendapatan daerah Kota Bandung selama periode tahun 2013-2017, dan dalam pemilihan sampel menggunakan Teknik Nonprobability Sampling jenis Purposive sampling dimana dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji f dan uji t dengan menggunakan SPSS for windows versi 23.0. Hasil dari perhitungan uji t, dapat diketahui bahwa secara simultan retribusi daerah yang terdiri dari retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan tertentu memberikan pengaruh simultan (bersama-sama) terhadap kemandirian keuangan daerah sebesar 100%. Kemudian parsial variabel retribusi jasa umum berpengaruh terhadap kemandirian keuangan daerah karena diperoleh nilai thitung sebesar 14,426 dan ttabel 12,706 atau nilai thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak. Dan variabel retribusi jasa usaha tidak berpengatuh terhadap kemandirian keuangan daerah, karena diperoleh nilai thitung sebesar 3,581 dan ttabel 12,706 atau nilai thitung ttabel, sehingga H0 ditolak