Pengaruh pemanfaatan media sosial terhadap tingkat intensitas interaksi sosial: studi kasus pada mahasiswa jurusan sosiologi angkatan 2017 FISIP UIN Bandung

Dengan seiring berkembangnya zaman, perkembangan teknologi terjadi sangat pesat. Teknologi terus menciptakan berbagai macam jenis gadget dengan beragam fitur. Gadget dan media sosial awalnya berfungsi untuk memudahkan upaya interaksi antar individu, tetapi para pengguna gadget dan media sosial ini mulai sulit terkontrol, mulai dari waktu penggunaan hingga tempat penggunaan. Interaksi pada awalnya dilakukan secara langsung, kini mulai digantikan dengan interaksi gadget. Sehingga menimbulkan perubahan dalam pola interaksi sosial yang menghasilkan pola sikap menjadi lebih individualis. Hal ini terlihat di kalangan mahasiswa FISIP UIN Bandung, yaitu dimanapun dan kapanpun berada mahasiswa tidak pernah terlepas dari media sosial, baik dalam kegiatan di dalam kampus maupun di luar kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) seberapa besar tingkat pemanfaatan media sosial di kalangan mahasiswa, 2) seberapa besar tingkat intensitas interaksi sosial di kalangan mahasiswa serta 3) pengaruh dari pemanfaatan media sosial terhadap tingkat intensitas interaksi sosial di kalangan mahasiswa. Terlepas dari penggunaannya yang mulai sulit terkontrol. Teori yang digunakan adalah Teori Interaksionime Simbolik George Herbert Mead. Menurut Mead, interaksionisme simbolik yaitu dengan menggunakan simbol dan isyarat sebagai satu-satunya bahasa. Media sosial disini digunakan sebagai simbol dan isyarat dalam proses interaksi di kalanganmahasiswa FISIP UIN Bandung. Serta dijadikan wadah sebagai pembentukan identitas diri dan digunakan untuk berinteraksi dilingkungan sosial tanpa terhalang oleh jarak dan waktu. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu menjelaskan nilai suatu variabel dengan mengolah data ke dalam suatu angka, dengan pendekatan korelasional yaitu untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan faktor lain. Jumlah sampel dalam penlitian ini sebanyak 69 orang responden di FISIP UIN Bandung. Teknik pengumpulan datanya ialah observasi dan penyebaran angket. Dalam pengolahan datanya menggunakan program SPSS untuk menentukan nilai validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang telah dibuat. Dari hasil pengujian hipotesis dari jumlah responden sebanyak 69 orang menunjukan bahwa pemanfaatan media sosial di kalangan mahasiswa termasuk dalam kriteria baik denngan nilai sebesar 75,15%. Tingkat intensitas interaksi sosial di kalangan mahasiswa juga termasuk dalam kriteria baik dengan nilai sebesar 80,74%. Serta pengaruh pemanfaatan media sosial terhadap tingkat intensitas interaksi sosial Dengan nilai R Square sebesar 0,228, menunjukan besarnya pengaruh pemanfaatan media sosial terhadap tingkat interaksi sosial yaitu sebesar 22,8% dan berada dalam kriteria pengaruh yang rendah