Penerapan kurikulum pesantren Muhammadiyah pada pendididkan dasar dan menengah Boarding School : Peneliti di SMP-SMA Plus Pesantren Amanah Muhammadiyah Tasikmalaya dan Mts-MA Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Tasikmalaya

Kurikulum sesuatu yang penting dalam pendidikan. Kurikulum menjadi jalan yang harus ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan oleh karena itu menjadi isi dan warna dan identitas yang terbentuk atas nilai dan keterampilan. Kurikulum Pesantren yang diterap pada Pendididkan Dasar Dan Menengah Boarding School merupakan kajian lanjut dari pengembangan kurikulum (Writen Curiculum) menjadi pelaksanaan kurikulum (Action Curiculum.). Pada penelitian ini dilakukan di dua pesantren yaitu, Pesantren Al-furqon Muhammadiyah (MTs dan MA) dan Pesantren Amanah Muhammadiyah (SMPdan SMA). Tujuan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kebijakan, rumusan dan program, realisasi, faktor pendukung dan penghambat, keberhasilan dari Penerapan Kurikulum Pesantren Muhammadiyah Penelitiian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengunakan deskriftif analitik, karena penelitian ini mendeskripsikan secara holistik dan komperhensif dan mendalam suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi. Adapun teknik pengumpulan data penelitian dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam opersioanlnya data-data yang diperoleh dianalisis dan interpertasi sehingga dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa Penerapan Kurikulum Pesantren Muhammadiyah di pesantren Alfurqon dan Amanah adalah dalam kebijakaan memiliki kesamaan berdasarkan kebutuhan dengan prinsip religious, idiologis, dan humanistis. Dengan Rumusan dan program penerapan kurikulum pesantren Muhammadiyah .memiliki kesamaan dan kemiripan yaitu. Kesatuan dalam rumusan dan program dari pengembangan Al-Islam dan Kebahasa Araban, keberagaman dalam pelaksanaan. Dan Realisasi penerapan kurikulum pesantren Muhammadiyah yang masih mengunakan pendekatan yang lebih banyak berpusat pada guru (Teacher centered) daripada pendekatan berpusat pada murid (student centered). dan faktor pendukung dan penghambat penerapan kurikulum pesantren Muhammadiyah Pendukung tenaga pendidik dan siswa. Penghambat sarana dan pengembangan kurikulum. keberhasilan penerapan kurikulum pesantren sama sudah berhasil dengan ukuran nilai sudah diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal