Dinamika komunikasi dakwah pondok pesantren: Studi fenomenologi antar warga Pondok Pesantren Al-Jawami Cileunyi-Bandung

INDONESIA: Pondok pesantren merupakan lembaga Islam yang telah ada sejak masa awal Bangsa Indonesia. Pesantren melahirkan ribuan dan jutaan generasi para aktivis dakwah pembela Islam terhadap mayoritas kyai dengan santri yang menetap bersama pengasuh yang berdiam diri, membangun peradaban dan perkembangan Islam. Peradan dan perkembangan muncul dari sebuah lembaga yang berada di Jawa Barat dengan ruang lingkup daerah Bandung Timur yakni pondok pesantren Sindangsari Al-Jawami. Pesantren Sindangsari Al-Jawami merupakan lembaga pondok pesantren yang mengembangakan tatanan kehidupan Islam yang berlandaskan dengan perjuangan para utusan Allah, melalui lembaga yang menghimpun generasi mulia. Penelitian ini merupakan corak penelitian yang menggabungkan antara penelitian kepustakaan (Library Resarch) dan penelitian lapangan (Field Research). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi, yaitu metode penelitian ilmiah yang didasarkan pada pemahaman diri manusia yang dialami dalam kesadaran, pikiran, dan dalam tindakan. Pemahaman diri manusia kehidupan dakwah pondok pesantren dari hasil observasi yang spesifik. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode fenomenologi dan interaksi sosial yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian melakukan observasi dan wawancara terhadap masyarakat, kyai dan santri dilingkungan pondok pesantren Sindangsari Al-Jawami. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi dakwah pondok pesantren, khususnya berkaitan dengan dengan dinamika komunikasi melalui lembaga Islam yang dipahami antara lain: 1) Persepsi antar warga tentang dinamika pondok pesantren. 2) Interakasi masyarakat dengan kyai di pondok pesantren. 3) Identitas pondok pesantren Sindangsari Al-Jawami dalam dinamika komunikasi dakwah antar warga pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persepsi masyarakat memberikan pemaham tentang dinamika dakwah pesantren dengan adanya perkembangan ekonomi dan kecanggihan tekhnologi. (2) Interaksi antar warga dilakukan dengan cara interaksi interpersonal mayarakat dan kyai yang saling menghormati kepada gurunya. (3) identitas pesantren mencerminkan peradaban yang menyesuaikan dengan kepribadian simbol-simbol jati diri warga pesantren, sehingga membentuk komunikasi interpersonal dalam diri antar warga dengan kyai di pondok pesantren Sindangsari Al-Jawami. Penelitian ini diharapkan menjadi bagian dari upaya kontekstualisasi agama Islam yang relevansinya, dianggap minim dalam dinamika dakwah pondok pesantren saat ini. ENGLISH: Islamic boarding schools are Islamic institutions that have existed since the early days of the Indonesian Nation. Islamic boarding schools give birth to thousands and millions of generations of Islamic advocacy da'wah activists to the majority of kyai with santri who live with carers who are silent, building civilization and developing Islam. Role and development emerged from an institution located in West Java with the scope of the East Bandung area, namely the Sindangsari Al-Jawami Islamic boarding school. The Sindangsari Al-Jawami Islamic Boarding School is an Islamic boarding school institution that develops the order of Islamic life that is based on the struggle of the messengers of God, through institutions that bring together noble generations This study is a style of research that combines library research (Library Resarch) and field research (Field Research). The method used in this study is the phenomenology method, which is a scientific research method based on human self-understanding experienced in consciousness, mind, and in action. Human self-understanding of the missionary life of Islamic boarding schools from specific observations. This study uses a qualitative methodology with phenomenology methods and social interactions related to the problem under study, then observes and interviews the community, clerics and santri in the Sindangsari Al-Jawami Islamic boarding school environment. The purpose of this study is to find out the condition of the preaching of Islamic boarding schools, especially related to the dynamics of communication through Islamic institutions that are understood, among others: 1) Perception between citizens about the dynamics of Islamic boarding schools. 2) Interaction with the community with clerics in Islamic boarding schools. 3) The identity of the Sindangsari Al-Jawami Islamic boarding school in the dynamics of da'wah communication between pesantren residents. The results of the study indicate that: (1) Public perceptions provide an understanding of the dynamics of Islamic boarding school propaganda with the existence of economic development and technological sophistication. (2) Interaction between citizens is carried out by means of interpersonal interaction between the community and the kyai who respect each other to the teacher. (3) the identity of the pesantren reflects the civilization that adapts to the personality of the symbols of the pesantren's identity, so as to form interpersonal communication within themselves between citizens and clerics in the Sindangsari Al-Jawami boarding school. This research is expected to be part of an effort to contextualize the Islamic religion whose relevance is considered minimal in the dynamics of the current Islamic boarding school