Penerapan model cooperative learning tipe tari bambu untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fikih pokok bahasan Haji dan Umrah: penelitian tindakan kelas di MI Negeri Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan pada mata pelajaran Fikih di kelas V MI Negeri Bandung, bahwa hasil pemahaman siswa masih rendah dan belum mencapai nilai KKM. Hal ini terjadi karena proses pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher center) dan tidak berpusat pada siswa (student center), serta penggunaan model pembelajaran yang tidak menarik sehingga pemahaman belajar siswa rendah. Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pemahaman siswa sebelum diterapkannya Model Cooperative Learning tipe Tari Bambu pada mata pelajaran Fikih pokok bahasan Haji dan Umrah; 2) Proses penerapan Model Cooperative Learning tipe Tari Bambu pada mata pelajaran Fikih pokok bahasan Haji dan Umrah pada setiap Siklus; 3) Pemahaman siswa kelas V MIN Bandung setelah diterapkannya Model Cooperative Learning tipe Tari Bambu pada mata pelajaran Fikih pokok bahasan Haji dan Umrah pada setiap Siklus. Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa pemahaman siswa dipengarui oleh banyak faktor, salah satunya penerapan model pembelajaran yang tepat, diantaranya Model Cooperative Learning tipe Tari Bambu. Berdasarkan asumsi tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah “Penerapan Model Cooperative Learning tipe Tari Bambu diduga dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fikih pokok bahasan Haji dan Umrah”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melalui II siklus dan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan logika (deskriptif) untuk data kualitatif dan pendekatan statistik untuk data kuantitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh simpulan bahwa 1) Pemahaman siswa sebelum menggunakan Model Tari Bambu masih rendah dengan nilai rata-rata sebesar 51 dan persentase ketuntasan belajarnya sebesar 40%. 2) Penerapan Model Tari Bambu berjalan baik sesuai dengan tahapan-tahapannya. Aktivitas guru pada siklus I mencapai 80%, kemudian meningkat pada siklus II mejadi 93% dengan kategori “Sangat Baik”. Aktivitas siswa pada siklus I mencapai 70% dan meningkat pada siklus II menjadi 93% dengan kategori “Sangat Baik”. 3) Pemahaman siswa setelah diterapkan Model Tari Bambu juga mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar 62 dengan persentase ketuntasan sebesar 70%. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa sebesar 83 dengan persentase ketuntasan sebesar 90% dengan kategori “Sangat Tinggi”. Maka dapat disimpulkan bahwa Model Cooperative Learning tipe Tari Bambu dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fikih pokok bahasan Haji dan Umrah