Penerapan metode outdoor learning untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan menulis puisi: penelitian tindakan kelas di kelas IV MI Assa'adah Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan temuan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Assa’adah Kabupaten Bekasi bahwa kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode dan media yang kurang menarik, yaitu masih menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan media buku saja. Masalah yang ditemukan ketika pembelajaran yaitu tidak menggunakan media pembelajaran apalagi menggunakan metode pembelajaran, sehingga dalam pembelajaran siswa merasa jenuh, pembelajaran menjadi monoton dan tidak menyenangkan. Aktivitas belajar siswa juga terlihat pasif, hal ini dapat dilihat dengan adanya siswa yang masih mengobrol dengan temannya, siswa hanya diam saja, tidak ada yang bertanya bahkan tidak memperhatikan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran dan aktivitas belajar siswa sebelum dan setelah penerapan metode outdoor learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi di kelas IV MI Assa’adah Kabupaten Bekasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi dengan menerapkan metode outdoor learning ini diharapkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Outdoor learning merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan sumber lingkungan sehingga pembelajaran dapat menarik dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar juga dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) dan pendekatan mixed methods, yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Assa’adah Kabupaten Bekasi berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. Instrumen penelitian ini terdiri lembar observasi aktivitas dan unjuk kerja. Berdasarkan hasil penelitian selama lima kali pertemuan menunjukan peningkatan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai persentase aktivitas siswa sebelum menerapkan metode outdoor learning hanya sebesar 39,88% dengan kategori kurang aktif, sedangkan setelah menerapkan metode outdoor learning aktivitas siswa menjadi 89,05% dengan kategori sangat aktif