Hubungan rasa syukur dengan kesejahteraan spiritual pada mahasiswa: studi kasus di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Syukur merupakan suatu tindakan, ucapan, perasaan senang, bahagia, lega atas nikmat yang telah dirasakan, didapatkan, dari Allah Swt. Syukur dalam ilmu psikologi disebut gratitude. Syukur dikonsepkan sebagai suatu bentuk emosi yang berkembang menjadi suatu sikap dan moral yang baik, kemudian menjadi kebiasaan yang membentuk kepribadian dan akhirnya mempengaruhi individu dalam merespon terhadap segala sesuatu atau dalam menanggapi situasi yang sedang dialami. Sedangkan kesejahteraan spiritual adalah suatu keadaan yang mana individu merasa terpenuhi kebutuhan secara kejiwaannya dan ruhaninya, merasa dekat dengan penciptanya, sehingga apapun yang ia lakukan dan alami selalu dimaknai positif. Sehingga penelitian ini memiliki tujuan utama untuk mengetahui hubungan antara rasa syukur dengan kesejahteraan spiritual mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian lapangan. Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa kuesioner. Subjek penelitian diambil sebanyak 100 sampel dan diambil berdasarkan purposive random sampling. Teknik analisa data dilakukan dengan Pearson Product Moment Correlation dengan bantuan program SPSS 20.0 for Windows. Hasil uji hipotesis didapat nilai rxy = 0,757 dan p = 0,000 (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan erat antara rasa syukur dengan kesejahteraan spiritual pada mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Adanya hubungan yang erat antara rasa syukur dengan kesejahteraan spiritual mengindikasikan bahwa rasa syukur merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan nilai kesejahteraan spiritual pada diri setiap individu, semakin tinggi nilai rasa syukur maka semakin tinggi kesejahteraan spiritual, begitupun sebaliknya semakin rendah nilai rasa syukur maka semakin rendah kesejahteraan spiritual