Pengaruh Lokalisasi Prostitusi terhadap Penyimpangan Perilaku Remaja : Studi Kasus di Desa Tanjung Rasa Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang

Penelitian ini berawal ketika pengaruh dari lingkungan luar sangat memberikan pengaruh negatif bagi remaja di Desa Tanjung Rasa. Dimana di Desa Tanjung Rasa terdapat sebuah Lokalisasi Prostitusi yang jaraknya tidak jauh dengan masyarakat, dan para PSK (Pekerja Seks Komersial) tinggal di kontrakan yang telah disediakan di tengah-tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menyetujui adanya Lokalisasi Prostitusi tersebut karena menguntungkan bagi ekonomi masyarakat, namun sebagian masyarakat merasa terganggu dan khawatir dengan adanya Lokalisasi Prostitusi yang dapat membuat para remaja di Desa Tanjung Rasa beperilaku buruk. Terbukti dengan data yang didapat bahwa remaja di Desa Tanjung Rasa tersebut biasa meminum minuman beralkohol, sampai sudah sering memasuki Lokalisasi Prostitusi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Lokalisasi Prostitusi di Desa Tanjung Rasa, untuk mengetahui penyimpangan perilaku remaja di Desa Tanjung Rasa, dan untuk mengetahui pengaruh Lokalisasi Prostitusi terhadap penyimpangan perilaku remaja di Desa Tanjung Rasa. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada teori kontrol sosial dari Travis Hirchi, menurutnya kontrol sosial adalah sebuah cara yang dilakukan masyarakat atau sekelompok individu untuk mempengaruhi anggotanya supaya mereka mau mematuhi aturan-aturan yang ada dan berlaku di dalam masyarakat tersebut. Teori ini peneliti jadikan sebagai kerangka pemikiran dalam melihat berbagai fenomena yang ada di masyarakat, terutama berkaitan dengan pengaruh adanya Lokalisasi Prostitusi bagi remaja di Desa Tanjung Rasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan cara mengobservasi, membuat angket pernyataan, menganalisis hasilnya dengan angka-angka atau statistik melalui SPSS 20. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa lokalisasi prostitusi memberikan pengaruh negative terhadap penyimpangan perilaku remaja sebesar 28,3%. Lokalisasi Prostitusi lebih besar mempengaruhi remaja dalam melakukan Penyimpangan Seksual, di bandingkan dengan melakukan Penyalahgunaan Obat Terlarang Dan Alkohol yang mungkin penyimpangan ini bisa saja dipengaruhi oleh hal lain selain dari Lokalisasi Prostitusi. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa h0 ditolak dan h1 diterima, yaitu ada pengaruh antara lokalisasi prostitusi terdahap penyimpangan perilaku remaja di Desa Tanjung Rasa Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang