Hubungan antara human relations dengan motivasi kerja karyawan: Studi korelasional di PT. Jasa Marga Tbk. cabang Purbaleunyi

Human Relations merupakan memanusiakan manusia. Karyawan sebagai manusia dalam organisasi harus diperlakukan sebagai individu dengan memperhitungkan perasaan karyawan, mengakui dan memperhatikan kepentingannya. Kegiatan human relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik organisasi. Terciptanya hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait di dalam organisasi, akan menciptakan suatu iklim kerja yang kondusif, serta kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kunci aktivitas human relations adalah motivasi (motivation). Pemimpin memotivasi para karyawan untuk bekerja giat berdasarkan kebutuhan mereka secara memuaskan, yakni kebutuhan akan upah yang cukup bagi keperluan hidup keluarganya sehari-hari, kebahagiaan keluarganya, kemajuan dirinya sendiri, dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara human relations di PT. Jasa Marga Tbk. Cabang Purbaleunyi, dan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara human relations dengan motivasi kerja karyawan. Penelitian ini mengacu dari Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg yang menjelaskan tentang dua faktor yakni faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik yang jika kedua faktor tersebut terpenuhi atau ada dalam sebuah organisasi dalam hal ini perusahaan PT. Jasa Marga Tbk. Cabang Purbaleunyi, maka akan meningkatkan motivasi kerja karyawan. Hasil penemuannya tersebut, Herzberg percaya bahwa ada dua dimensi yang sepenuhnya terpisah, tetapi memberikan kontribusi terhadap perilaku karyawan di tempat kerja, yakni Faktor higiene dan faktor motivator. Faktor higiene dan faktor motivator merepresentasikan dua faktor berbeda yang mempengaruhi motivasi. Herzberg berpendapat bahwa faktor higiene atau faktor ekstrinsik hanya bekerja pada area ketidakpuasan, tetapi perbaikan dari ketidakberadaan faktor higiene dalam sebuah perusahaan tidak akan menimbulkan motivasi tingkat tinggi dan kepuasan. Berbeda dengan faktor motivator atau faktor intrinsik, ketika faktor motivator tersebut tidak ada, para karyawan akan netral terhadap pekerjaannya. Faktor intrinsik tersebut ada, para pekerja akan sangat termotivasi dan puas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis studi korelasional, teknik pengumpulan datanya secara observasi, wawancara, dan kuesioner yang disebarkan kepada 82 responden dari 449 populasi dengan presisi 10%. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data dan pembuktian secara kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan realitas bahwa dengan adanya aktivitas human relations maka motivasi kerja karyawan akan meningkat. Tingkat hubungannya adalah kuat, signifikan, dan memiliki nilai positif, sesuai hasil interpretasi nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,652 dengan tingkat signifikansi sebesar 42,51%, sedangkan sisanya atau 57,49% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Hal tersebut berarti, semakin tinggi dan berjalan baik aktivitas human relations, maka akan semakin tinggi dan baik pula tingkat motivasi kerja karyawan di PT. Jasa Marga Tbk. Cabang Purbaleuny