Pengaruh penyuluhan bina keluarga remaja terhadap pola asuh demokratis: Penelitian pada orang tua dalam program bina keluarga remaja di kelurahan Pasir Biru kecamatan Cibiru Bandung

Pola asuh orang tua terhadap anak remaja merupakan pengalaman manusia yang penting dalam membimbing, mendidik dan mengasuh secara optimal agar perkembangan remaja dapat dilalui dengan baik. Remaja merupakan individu yang sedang mencari jati diri dan perilakunya sangat besar dipengaruhi oleh sahabatnya. Orang tua seyogyanya menjadikan anak remajanya sebagai sahabat. Tidak sedikit orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter sehingga anak merasa terkekang maupun pola asuh permisif yang membebaskan anak sehingga anak bersifat manja. Hal ini perlu menjadi perhatian. Karena tak sedikit anak remaja yang melakukan penyimpangan sosial. Pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang efektif untuk remaja karena ciri khasnya yang menganggap remaja sebagai sahabat. Untuk mewujudkan para orang tua dapat menerapkan pola asuh demokratis, diperlukan adanya pemberian informasi secara mendalam. Hal ini berkaitan dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah yaitu program turunan dari keluarga berencana yang dipadukan dalam kesatuan TRIBINA yaitu penyuluhan bina keluarga remaja. Hal ini dirasa sangat efektif dan efisien dalam memberikan informasi kepada orang tua yang memiliki anak remaja. Penyuluhan ini merupakan pengembangan dalam pembangunan keluarga sejahtera. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan penyuluhan bina keluarga remaja terhadap pola asuh demokratis dan pengaruh penyuluhan bina keluarga remaja terhadap pola asuh demokratis di Kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Bandung. Penelitian ini menyatakan bahwa penyuluhan bina keluarga remaja merupakan pemberian informasi dalam membantu orang tua dengan cara mengadakan pertemuan berkala untuk membahas keperluan pengembangan yang salah satunya bertujuan untuk mewujudkan orang tua dalam menerapkan pola asuh demokratis. Orang tua memberikan kebebasan terhadap anak dalam memilih suatu hal tetapi dengan kontrol dari orang tua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu menggambarkan secara sistematis dan akurat mengenai fenomena yang sedang diselidiki dengan menggunakan wawancara maupun kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penyuluhan bina keluarga remaja terdiri dari tahapan permulaan (pemanasan dan pembukaan), tahapan pembahasan materi yang lalu, tahapan materi pokok dan tahapan penutup dengan menggunakan metode langsung ataupun kunjungan rumah serta media penunjang yaitu media audio-visual dan visual. Selanjutnya, pengaruh penyuluhan bina keluarga remaja terhadap demokratis hasilnya dikategorikan kuat karena menujukan persentase sebesar 63 persen dan sisanya sebesar 37 persen. Maksudnya, selain dari penyuluhan, pola asuh demokratis dipengaruhi oleh variabel lain