Pola Solidaritas dalam Komunitas Kita Indonesia di Bandung: Studi Deskriptif pada Salah Satu Komunitas di Kampung Pasirbiru Jalan Manisi 6 Nomor 142 RT. 05/RW. 03 Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya komunitas Kita Indonesia sebagai perkumpulan antarmahasiswa yang berfokus pada peningkatan kapasitas fungsional dan kesadaran masyarakat desa di bidang pendidikan, budaya, dan sosial melalui program-program pengabdian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang berdirinya komunitas Kita Indonesia. Untuk mengetahui bentuk pengabdian komunitas Kita Indonesia dan untuk mengetahui pola solidaritas dalam komunitas Kita Indonesia antar sesama anggota. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ashabiyah Ibnu Khaldun yang diartikan sebagai solidaritas kelompok seabagai manifestasi dari rasa kebersamaan di antara mereka yang mempunyai hubungan darah dan keluarga, sehingga melahirkan semangat saling mendukung, dan membantu dan adanya hasrat berbuat sesuatu untuk melindungi pihak yang terancam itu. Adapun teori solidaritas sosial Emile Durkheim merupakan bentuk model pembagian kerja yang didasarkan pada solidaritas mekanik, yakni secara gotong-royong dan solidaritas organik, yakni secara merata dan terspesialisasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer berupa informan yang terdiri dari pendiri dan anggota komunitas Kita Indonesia, sedangkan sumber data primer berupa dokumen dan literatur yang berkaitan dengan penelitian. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan berdasarkan model Miles dan Huberman dengan tiga tahapan, yakni penyajian data, reduksi data, serta verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbentuknya komunitas Kita Indonesia dilatarbelakangi oleh adanya keresahan mendalam yang dialami oleh mahasiswa FISIP UNPAD ketika terjadinya kesenjangan antara pihak kampus dengan masyarakat Jatinangor. Hal ini mendorong mahasiswa asal FISIP UNPAD untuk membentuk komunitas Kita Indonesia yang berfokus pada peningkatan kapasitas fungsional masyarakat desa melalui program pengabdian. Bentuk pengabdian komunitas Kita Indonesia diwujudkan melalui lima program utama: Safari Desa, yakni wahana pelatihan bagi anggota Kita Indonesia untuk meningkatkan daya kepekaan sosial. Kita Bermain, yakni kegiatan yang melibatkan panti asuhan. Kita Mengajar, yakni kegiatan transfer pengetahuan ke lembaga tertentu. Apresiasi Budaya, yakni wujud apresiasi melalui pagelaran budaya. Ruang Kita, yakni diskusi internal dalam menguatkan ikatan antarsahabat Kita Indonesia. Pola solidaritas dalam komunitas Kita Indonesia adalah bertipe solidaritas mekanik karena dalam menjalankan program selalu mengutamakan pembagian kerja yang relatif sama dan dilakukan secara gotong-royong serta adanya kesadaran bahwa kesuksesan program tidak terlepas dari rasa kebersamaan dan tanggung jawab segenap sahabat Kita Indonesia