Faktor yang mempengaruhi bimbingan keagamaan Islam dalam meningkatkan pemahaman konsep diri santri di Pondok Putri Pesatren Persatuan Islam Tarogong Garut: Studi kasus santri kelas 3 muallimien

Pondok Putri Pesantren PERSIS merupakan amal usaha PERSIS dibidang pendidikan keagamaan yang memberikan perhatian pada seluruh santri dalam berbagai aspek, termasuk aspek bimbingan keagamaan. Dengan adanya bimbingan keagamaan akan mengarahkan santri pada bimbingan ibadahnya, akhlaknya agar menjadi santri yang sholehah dan berakhlakul karimah. Tetai di ponpes PERSIS Tarogong ini masih ada santri yang berkonsep diri negatif, hal ini dikarenakan adaya faktor ekternal yang mempengaruhi santri menjadi prilaku negatif. Hal ini didominasi oleh santri kelas 3 muallimien yang telah mondok di pesantren selama 6 tahun. Permasalahannya sekarang adalah kenapa santri yang sudah mondok selama 6 tahun masih saja berkonsep diri negatif, seharusnya santri yang sudah lama mondok harus sudah berakhlakul karimah, karena pondok ini sangat kental dengan kegiatan bimbingan ibadahnya dan akhlaknya, oleh karena itu penelitian ini akan mengarahkan kepada faktor yang mempengaruhi bimbingan keagamaan dalam meningkatkan pemahaman konsep diri santri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap dan manganalisis data empiris untuk mengetahui bimbingan keagamaan yang ada di ponpes PERSIS Tarogong Garut dan untuk mengetahui faktor yang menghambat dan mendukung dalam proses bimbingan keagamaan dalam meningkatkan pemahaman konsep diri santri. Penelitian ini bertitik tolak dari teori Masyhud dan Khusnurdilo (2005:125) yang menyatakan bahwa bimbingan di pesantren adalah proses pemberitahuan kepada santri, dengan memperhatikan santri itu sebagai individu atau makhluk sosial serta memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan individu, agar santri itu dapat membuat tahap maju seoptimal mungkin dalam proses perkembangannya dan agar dapat menolong dirinya, menganalisis dan memecahkan masalahnya. Semua itu demi memajukan kebahagian hidup terutama ditekankan pada kesejahteraan mental. Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti melakukan observasi lapangan, wawancara dengan berbagai pihak pondok pesantren khususnya pembimbing/murobi dan para santri. Berdasarkan hasil penelitian telah ditemukan beberapa faktor internal dan ekternal yang mendukung dan menghambat dalam proses bimbingan. Faktor yang mendukung adalah sarana dan prasarana, adanya layanan bimbingan, dan dukungan dari pihak lain. Sedangkan yang menghambat adalah kurangnya tenaga bimbingan, kurangnya administrasi bimbingan dan kondisi santri yang didominasi kelas 3 muallimien yang sering melanggar terhadap aturan yang ada di ponpes