Pengaruh Pengambilan Keputusan Pimpinan terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat)

Pengambilan keputusan merupakan salah satu kegiatan yang selalu dijumpai dalam organisasi. Pengambilan keputusan diperlukan untuk mengarahkan, membina, serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai di Dinas satuan Polisi Pamong Praja Povinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugasnya agar dapat meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja pegawai harus terus dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan organisasi akan tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran pengaruhpengambilan keputusan pimpinan terhadap kinerja pegawai di Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Ibnu Syamsi (2000) yang mengemukakan ada tiga variabel yang berperan penting dalam pencapaian keberhasilan pengambilan keputusan yaitu, keadaan, informasi, dan kemampuan. Untuk variable kinerja peneliti menggunakan teori Mangkunegara (2012) yang mengemukakan ada dua indikator yaitu: indikator kuantitas dan indikator kualitas. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Populasi dalam penelitian di Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat sebanyak 145 pegawai. Sedangkan peneliti mengambil sampel sebanyak 36 pegawai. Teknik pengambilan data melalui wawancara dan kuesioner yang dilakukan tertanggal 16 Juni s/d 30 Juni 2014. Sedangkan teknik pengukuran data yang digunakan peneliti adalah uji validitas, uji reliabelitas, uji asumsi klasik, analisis regresi ganda, analisis korelasi ganda, koefisien determinasi, uji signifikan secara parsial (uji t) dan simultan (uji-f) dengan program spss versi 20.0. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan penulis, bahwa pengaruh pengambilan keputusan terhadap kinerja pegawai di Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat secara parsial berpengaruh positif signifikan. Hal tersebut ditunjukan dari hasil uji t hipotesis yaitu pengaruh keadaan terhadap kinerja pegawai sebesar (4,509>2,05) maka keadaan berpengaruh. Pengaruh informasi terhadap kinerja pegawai sebesar (4,029>2,05) maka informasi berpengaruh. Pengaruh kemampuan terhadap kinerja pegawai sebesar (5,924>2,05) maka kemampuan berpengaruh. Sedangkan pengaruh keadaan, informasi, dan kemampuan terhadap kinerja pegawai yaitu sebesar 95% sedangkan sisanya 5% dipengaruhi oleh variabel lain