Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya, suatu komunikasi interpersonal yang baik sangat diperlukan untuk mencapai produktivitas kerja pegawai yang baik dan bermutu tinggi. Akan tetapi kenyataannya, masalah komunikasi interpersonal menjadi persoalan di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Hal ini ditandai dengan masih adanya sikap individualis diantara pegawai, rasa sombong dan gangguan komunikasi lainnya seperti rasa segan, takut, dan malu dalam memulai komunikasi. Atas dasar fenomena itulah yang melatarbelakangi penulis menyusun laporan tugas akhir skripsi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dimensi dalam Komunikasi Interpersonal yaitu, membuka pintu komunikasi, sopan dan ramah dalam berkomunikasi, keberanian meminta maaf pada saat merasa bersalah, cepat dan tanggap, penuh perhatian, dan bertindak jujur dan adil berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Sampel yang diambil yaitu sebanyak 53 orang. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan teori Suranto (2011) yang mengemukakan ada enam sikap positif dalam berkomunikasi yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja yaitu membuka pintu komunikasi, sopan dan ramah dalam berkomunikasi, keberanian meminta maaf pada saat merasa bersalah, cepat dan tanggap, penuh perhatian, dan bertindak jujur dan adil. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, karena merupakan metode yang di gunakan untuk mengetahui hubungan maupun pengaruh antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi interpersonal (membuka pintu komunikasi, sopan dan ramah dalam berkomunikasi, keberanian meminta maaf pada saat merasa bersalah, cepat dan tanggap, penuh perhatian, dan bertindak jujur dan adil) terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebesar 0,664 atau 66,4% sisanya 33,6% merupakan kontribusi dari faktor lain di luar komunikasi interpersonal yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu sebesar 66,4% masuk dalam kriteria pengaruh yang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh yang baik dari Komunikasi Interpersonal terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Hal ini menunjukkan komunikasi interpersonal memiliki peran yang cukup penting dalam produktivitas kerja pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Kata Kunci : Komunikasi interpersonal, Produktivitas kerja pegawa