Perencanaan pasokan listrik isolated optimal secara teknis dengan Photovoltaic di Kawasan Wisata Bahari di Pulau Bras

Salah satu jenis energi yang penting dan vital bagi masyarakat modern adalah energi listrik. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah pedalaman dan pulau-pulau terpencil, energi listrik merupakan suatu masalah besar, karena jaringan listrik PLN belum menjangkau daerah tersebut. Salah satu alternatif pemanfaatan energi di daerah-daerah pedalaman dan pulau-pulau terluar adalah pemanfaatan matahari sebagai sumber energi yaitu dengan menggunakan teknologi photovoltaic yang dikoneksikan secara off-grid atau isolated system. Indonesia memiliki tingkat radiasi matahari di seluruh wilayah mencapai rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari. Untuk mendukung pengembangan kawasan wisata bahari di Pulau Bras, dibutuhkan suatu infrastruktur listrik yang baik dan optimal secara teknis yang mampu memenuhi kebutuhan listrik (demand) di pulau tersebut. Untuk mengetahui kemungkinan penggunaan teknologi photovoltaic di Pulau Bras dilakukan beberapa simulasi pasokan setelah sebelumnya dilakukan analisis demand listrik di pulau Bras. Didapatkan kebutuhan energi listrik Pulau Bras sebesar 540.695 Wh/day atau 197.353,675 kWh/tahun. Maka pasokan energi yang dibutuhkan harus lebih besar dari demand Pulau Bras. Rancangan yang sesuai berdasarkan hasil simulasi yaitu sistem photovoltaic dengan jumlah modul 200 modul dengan konfigurasi 1 modul seri dan 200 paralel. Jenis modul yaitu tipe lapisan tipis silikon amorf terhidrogenasi (a-Si: H Tripple) 744 Wp 152 V. Baterai yang diperlukan adalah baterai 4 V 205 Ah yang tersusun 35 seri 200 paralel dan jumlah 7000 baterai. Generator yang digunakan berfungsi sebagai standy-unit atau backup-energy dengan daya minimum generator 17670 Watt atau 21 kVa