Pengaruh Empathic Concern terhadap Altruisme pada mahasiswa yang tergabung sebagai anggota kampus peduli (K-PED) di Bandung

Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti pada kegiatan sosial yang dilakukan para anggota Kampus Peduli (K-Ped) yang sebagian besar anggotanya adalah mahasiswa. Ditengah sibuknya perkuliahan, para anggota Kampus Peduli (K-Ped) yang berstatus mahasiswa tersebut menyempatkan diri untuk ikut dalam kegiatan sosial. Bahkan, mereka rela mengorbankan uang dan tenaga untuk mengikuti kegiatan yang diadakan Kampus Peduli (K-Ped) tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, kegiatan yang dilakukan oleh Kampus Peduli (K-Ped) semata-mata untuk membuat kehidupan orang yang ditolong menjadi lebih baik. Jika ditinjau secara teoritis menurut Monroe, ketika seseorang rela mengorbankan kesejahteraan dirinya demi membuat kesejahteraan orang lain menjadi lebih baik, maka orang tersebut telah melakukan tindakan altruistik atau altruisme. Altruisme yang dilakukan para anggota Kampus Peduli (K-Ped) tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti apa yang mempengaruhi perilaku altruisme tersebut. Jika dilihat dari altruisme yang dilakukan berdasarkan kegiatan yang diadakan Kampus Peduli (K-Ped), para anggota Kampus Peduli (K-Ped) memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan orang lain yang ditolongnya. Menurut Batson, ketika seseorang memandang orang lain sebagai orang yang membutuhkan dan menganggap kesejahteraan orang lain itu bernilai bagi dirinya, maka orang tersebut merasakan empathic concern. Ketika seseorang merasakan empathic concern, maka orang tersebut akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan orang yang membutuhkan. Dengan demikian, peneliti ingin mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara empathic concern terhadap altruisme mahasiswa yang tergabung sebagai anggota Kampus Peduli (K-Ped) di Bandung. Peneliti memiliki hipotesis bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara empathic concern terhadap altruisme mahasiswa yang tergabung sebagai anggota Kampus Peduli (K-Ped) di Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan non-eksperimental dengan metode korelasional yang bersifat kausalitas. Sampel yang digunakan adalah 50 orang anggota yang aktif dan berstatus mahasiswa, dari populasi sebanyak 172 orang anggota yang terdaftar. Sampel diambil dengan cara purposive sample. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur Empathic Concern (17 item) dan alat ukur Altruisme (20 item). Sedangkan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Regresi Linier Sederhana. Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan persamaan regresi Y=42,420 + 0,389X yang dapat digunakan sebagai landasan untuk memprediksi altruisme jika empathic concern diketahui. Dengan kata lain, empathic concern meningkatkan perilaku altruisme, sehingga semakin tinggi empathic concern maka semakin tinggi pula altruisme yang dilakukan. Selain itu, diketahui koefisien determinasi sebesar 0,151, artinya empathic concern mempengaruhi sebesar 15,1% tindakan altruistik (altruisme) yang dilakukan oleh para anggota Kampus Peduli (K-Ped) di Bandung