Jargon kembali kepada al-qur’an dan sunnah (ar-ruju’ ila al-qur’an wa sunnah) sedang masif diperjuangkan oleh banyak kalangan. Disokong melalui sosial media, penyebaran ajaran agama berkedok kebutuhan bagi sebagian golongan, di-framing sedemikian rupa sehingga menimbulkan caos tersendiri dalam tataran kehidupan masyarakat beragama. Pemahaman terhadap dua terma tersebut haruslah diiringi sikap terbuka dan saling memahami akan perbedaan sebagai hasil interpretasi terhadapnya. Merujuk pada problematika yang ada, peneliti berusaha menguraikannya melalui pendekatan post-positivisme dengan fokus diskursus tokoh muslim kenamaan bernama Yusuf al-Qardhawi, melalui karyanya berjudul as-Sunnatu Masdharan lil Ma’rifati wal Hadharati (sunnah Rasul: sumb...