Terapi Senam Ergonomis sebagai Intervensi Gangguan Ketidaknyamanan Nyeri Lutut pada Lansia Wanita

Lansia adalah individu yang telah memasuki masa penuaan yang mana tubuh cenderung mengalami perubahan yang bersifat degeneratif. Penyakit rheumatoid arthritis, dan osteoporosis adalah jenis penyakit degeneratif yang melibatkan tulang. Osteoporosis adalah tanda keroposnya tulang, hal ini menimbulkan rasa ketidaknyamanan yaitu nyeri pada lutut. Senam ergonomic merupkan salah satu terapi yang sering dimanfaatkan untuk mengatasi nyeri pada kasus osteoarthritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam ergonomis sebagai intervensi gangguan ketidaknyamanan nyeri nyeri lutut pada lansia wanita. Rancangan penelitian adalah quasy experiment pre and posttes design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia perempuan yang aktif di posyandu Lansia Matahari Timbulharjo Sewon Bantul berjumlah 40 orang. Instrumen untuk mengukur nyeri adalah Visual Analogue Scale (VAS). Analisis data menggunakan paired t test. Tekhnik pengamilan sampel menggunakan total sampling. Kelompok perlakuan diberikan perlakuan senam ergonomis sebanyak 2 kali seminggu, selama 3 minggu dengan durasi 40 menit per pertemuan. Kemudian diminggu ke 3 dilakukan pengukuran nyeri pada kedua kelompok. Hasil yang didapat adalah mayoritas berada padausia lanjut usia tua (47,50%) dengan mayoritas memiliki pendidikan terakhir kategori rendah. Mayoritas lansia bekerja sebagai buruh. Klasifikasi nyeri lutut yang responden sebelum diberikan intervensi masuk kategori rendah (45,00%), sedangkan hasil klasifikasi nyeri lutut yang responden setelah diberikan intervensi mayoritas masuk kategori tidak ada nyeri (55%,00). Hasil uji statistik Paired Sample T-Test dengan p value = 0,000 menunjukkan hasil adanya pengaruh signifikan senam ergonomis terhadap penurunan nyeri lutut pada lansia