MALAS DALAM AL-QUR’AN MENURUT MUFASSIRIN DAN RELEVANSINYA DENGAN ILMU PSIKOLOGI

Abstrak Sifat malas sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini sudah ditegaskan dalam Alquran dan hadits nabi, sehingga umat Islam harus segera hijrah dari sifat bermalas-masalan ini. Jika tidak, sifat ini akan menghalangi umat Islam untuk mencapai semua keinginannya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan ( Library Research), yaitu penelitian yang mengadakan penelitian berbagai sumber dan melalui karya-karya di perpustakaan. Pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan yaitu analisis data kualitatif. Pendekatan seperti ini dapat di artikan bahwa data yang di sajikan berwujud kata-kata dan bukan angka-angka. Ayat-ayat tentang sifat malas dalam surah An-Nisa’ 71-72 dan At-Taubah ayat 54 menjadi sumber dari sifat malas yang dimiliki oleh orang-orang munafik, mereka dibenci oleh Allah SWT serta infak mereka tidak diterima. Sifat malas didalam psikologi kepribadian merupakan sebagai karakteristik individu yang sudah melekat karena beberapa faktor, diantaranya adalah lingkungan yang tidak baik, genetik individu, dan faktor penunjang kemalasan lainnya. Sifat malas dalam psikologi juga disebut sebagai apatis (tidak perduli) yaitu sifat yang tidak memiliki ketertarikan dari hal-hal yang lainnya, sehingga ketidak perdulian itu menyebabkan kemalasan dan tidak melakukan kegiatan yang berguna. Kata Kunci : Malas, Psikologi Kepribadian, Apati