HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI NAGARI BANCAH KARIANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV KOTO KINALI

HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI NAGARI BANCAH KARIANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV KOTO KINALI Fadillah Suhaimah Putri (11980324448) Di bawah bimbingan Yanti Ernalia dan Tahrir Aulawi INTISARI Stunting merupakan masalah kesehatan yang belum dapat teratasi sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia. Stunting merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan menurut umur. Faktor penyebab terjadinya stunting yaitu intake makanan, diare, imunisasi lengkap, sanitasi, kondisi rawan pangan, dan balita tidak dipantau pertumbuhannya secara rutin. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Nagari Bancah Kariang Wilayah Kerja Puskesmas IV Koto Kinali. Penelitian telah dilaksanakan pada Bulan Maret 2023 di Nagari Bancah Kariang wilayah kerja Puskesmas IV Koto Kinali dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 57 responden, yang diambil dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,1% balita dengan kategori stunting, 47,4% balita dengan kategori normal dan 3,5% balita dengan kategori tinggi. Pola pemberian makan balita yaitu 43,9% balita dengan pola pemberian makan tidak tepat dan 56,1% balita dengan pola pemberian makan tepat. Hasil analisis chi-square didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Nagari Bancah Kariang wilayah kerja Puskesmas IV Koto Kinali dengan nilai signifikansi p=0,012 (p