TRADISI ADAT MAISI SASUDUIK SEBAGAI SYARAT PERKAWINAN DI KELURAHAN BALAI PANJANG KECAMATAN PAYAKUMBUH SELATAN KOTA PAYAKUMBUH PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ABSTRAK Nabilla Hanifah, (2023): Tradisi Adat Maisi Sasuduik Sebagai Syarat Perkawinan di Kelurahan Balai Panjang Kecamatan Payakumbuh Selatan Kota Payakumbuh Perspektif Hukum Islam Penelitian ini dilatarbelakangi dari pelaksanaan tradisi adat maisi sasuduik yang harus yang dilakukan laki-laki yang akan menikah di Kelurahan Balai Panjang Kecamatan Payakumbuh Selatan Kota Payakumbuh, sedangkan pemberian wajib dari laki-laki kepada perempuan yang akan dinikahi yaitu mahar atau maskawin. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu tentang bagaiaman proses pelaksanaan tradisi maisi sasuduik dalam adat perkawinan di Kelurahan Balai Panjang dan bagaimana tradisi maisi sasuduik menjadi syarat perkawinan di Kelurahan Balai Panjang Kecamatan Payakumbuh Selatan Kota Payakumbuh dalam perspektif hukum Islam. Skripsi ini bertujuan untuk membahas bagaimana proses pelaksanaan tradisi maisi sasuduik di Kelurahan Balai Panjang, dan bagaimana tradisi maisi sasuduik dalam perspektif hukum Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penlitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu bahwa maisi sasuduik adalah tradisi yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Kelurahan Balai Panjang, dengan melalui beberapa rangkaian adat yang sudah sudah ditentuan untuk menuju proses perkawinnan. Dan tradisi ini tidak bertentangan dengan hukum islam karna dilakukan untuk kemaslahatan. Kata Kunci: Adat istiadat, Perkawinan, Hukum Isla