RESPON MENTIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH PADAT (SLUDGE) KELAPA SAWIT

Mentimun merupakan tanaman sayuran buah. Rendahnya produksi mentimun disebabkan oleh luas lahan mentimun yang menurun serta tingkat kesuburan tanah yang rendah. Salah satu upaya yang dapat meningkatkan kesuburan tanah adalah dengan menambahkan limbahs padat (sludge) kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkans dosis terbaik limbah padat (sludge) kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2022 di lahan Laboratorium UARDS Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakans Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan, dan 6 kelompok. Faktor perlakuan terdiri dari pemberian sludge dengan dosis 4,5 kg/plot, 6,5 kg/plot, 8,5 kg/plot, kontrol positif NPK (16:16:16) 6,6 gram/plot, dan kontrol negatif tanpa pemberian pupuk. Parameter pengamatan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah buah pertanaman, bobot buah perbuah, bobot buah pertanaman, panjang buah, diameter buah. Hasil penelitian menunjukkan pemberian limbah padat (sludge) kelapa sawit memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan 8,5 kg/plot merupakan dosis sludge terbaik karena memberikan pengaruh positif terhadap parameter jumlah daun, jumlah buah pertanaman, bobot buah perbuah, bobot buah pertanaman, panjang buah dan diameter buah, dimana tidak berbeda nyata dengan pemberian NPK kontrol + yang berarti bahwa pupuk organik sludge dapat menggantikan penggunaan NPK sesuai standar budidaya. Kata kunci: bobot buah, produktivitas, pupuk organik