Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Kasus Kredit Barang Rumahan Untuk Warga Kurang Mampu (Studi kasus pada warga Desa Bukit Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar)

ABSTRAK El Synta Putri, (2023): Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Kasus Kredit Barang Rumahan Untuk Warga Kurang Mampu (Studi kasus pada warga Desa Bukit Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar) Penelitian skripsi ini dilatar belakangi Jual beli kredit yang merupakan kegiatan muamalah yang sering terjadi pada masyarakat disebabkan oleh kebutuhan manusia, seperti yang terjadi di Desa Bukit Ranah Kabupaten Kampar sudah sejak lama mempraktikan jual beli peralatan rumah tangga secara kredit. Hal ini berawal dari pembeli memesan barang terlebih dahulu kepada penjual, tanpa diberitahukan harga dan sistem penagihannya oleh penjual lalu diberitahukan harga beserta sistem penagihannya oleh penjual, kemudian terjadilah akad yang dilakukan secara langsung atas kesepakatan diantara keduanya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana sistem dan praktik kredit barang rumahan untuk warga kurang mampu di Desa Bukit Ranah dan Bagaimana tinjauan Fiqh Muamalah terhadap kasus kredit barang rumahan di Desa Bukit Ranah. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kasus kredit untuk warga kurang mampu di Desa Bukit Ranah Kabupaten Kampar, untuk mengetahui tinjauan Fiqih Muamalah terhadap kasus kredit di Desa Bukit Ranah Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field riesearch). Adapun populasi penelitian ini masyarakat Desa Bukit Ranah yang kurang mampu. Sedangkan sampel penelitiannya dalah masyarakat Desa Bukitm Ranah yang membeli peralatan rumah tangga secara kredit. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari objek penelitian (masyarakat kurang mampu di Desa Bukit Ranah) sedangkan sumber data sekunder yang dipergunakan oleh peneliti adalah kitab-kitab Fiqih Muamalah dan buku-buku pendukung lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah secara deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kesepakatan akad jual-beli kredit tersebut terdapat hal yang dilanggar oleh penjual, yaitu tidak ada persetujuan antara kedua belah pihak terkait adanya perubahan jadwal penagihan yang kurang teratur, tidaknya informasi yang jelas terkait barangnya sehingga menyebabkan pihak konsumen merasa kecewa dan dirugikan (tadlis). Menurut Fiqih Muamalah adalah akad jual-beli secara kredit pada kasus yang ini adalah tidak sah (haram) karena mengandung unsur tadlis (penipuan) dan juga didalam syarat dan rukun jual beli harus ada harga dan pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak atas dasar kerelaan jika dalam akadnya tidak jelas maka transaksi tersebut dinyatakan tidak sah dan akad yang telah berlansung di anggap rusak. Oleh karena itu, jenis transaksi jual-beli kredit yang mengandung unsur tadlis (penipuan) pada kasus ini baik itu tanpa adanya informasi jadwal penagihan maupun harga barang yang dijual tidak diperb olehkan. Kata kunci: Kasus jual-beli, Kredit, Fiqih Muamala