PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN RISIKO KREDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016)

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji pengaruh kecukupan modal, likuiditas dan risiko kredit terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel kinerja keuangan diukur dengan Return On Equity (ROE) variabel rasio kecukupan modal dengan proksi Capital Adequacy Ratio (CAR), rasio likuiditas dengan proksi Loan to Deposit Ratio (LDR), dan risiko kredit dengan proksi yang digunakan adalah Non Perfoming Loan (NPL). Penelitian ini menggunakan data sekunder serta metode analisis regresi linier berganda dengan nilai significant 0,05. Bersifat penelitian kuantitatif dengan populasi yang digunakan yaitu seluruh data time series meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Perfoming Loan (NPL) dan Return On Equity (ROE) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012 sampai 2016 yang berjumlah 42 perusahaan perbankan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 28 data laporan keuangan. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda menggunakan program pengolah data SPSS 20. Penelitian ini mengahsilkan kesimpulan bahwa: Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Equity (ROE), hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,306 kemudian nilai signifikansi sebesar 0,005 0,05 (lebih besar dari toleransi kesalahan 0,05). Nilai Non Perfoming Loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Equity (ROE) ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar -4,312 kemudian nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 (lebih kecil dari toleransi kesalahan 0,05). Hasil simultan dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil uji signifikansi F hitung memiliki nilai sebesar 10,744 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini yaitu 0,174. Hal ini berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 17,4% sedangkan sisanya 82,6% dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak disebutkan dalam penelitian