MANAJEMEN PROGRAM VOCATIONAL SKILL DI SMA POMOSDA (PONDOK MODERN SUMBER DAYA AT-TAQWA) KABUPATEN NGANJUK

Pengangguran di Indonesia masih menjadi persoalan yang cukup krusial. Lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menjadi penyumbang penganggurang yang cukup signifikan, padahal pendidikan di SMK telah memuat pembelajaran vocational skill yang seharusnya mereka sudah siap masuk di dunia kerja. Penelitian ini dilakukan karena ketertarikan peneliti terhadap SMA (Sekolah Menengah Atas) POMOSDA yang menyelenggarakan program vocational skill dengan menawarkan berbagai macam bidang keterampilan dan bermitra dengan berbagai instansi. Berbeda dengan SMA lainnya yang belum konsen dengan pengelolaan program vocational skill. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk menemukan latar belakang dikembangkannya program vocational skill di SMA POMOSDA, 2) Untuk menemukan secara mendalam tentang pelaksanaan manajemen program vocational skill, 3) Untuk menemukan faktor pendukung, penghambat dan kunci keberhasilan dalam menjalankan manajemen program vocational skill. Jenis penelitian dan pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa subjek penelitian, yaitu kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, wakil kepala entrepreneur dan guru pengampu program vocational skill. Sedangkan objek penelitiannya adalah manajemen program vocational skill di SMA POMOSDA. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang yang telah terkumpul kemudian dianalisis melalui tahap kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Penyelenggaraan program vocational skill dilatar belakangi oleh munculnya persepsi masyarakat bahwa pendidikan di lingkungan pondok pesantren hanya terfokus pada bidang keagamaan saja, sehingga santri minim dalam kecakapan hidup (life skill). 2) Manajemen program vocational skill di SMA POMOSDA terdiri dari 4 tahap yaitu: a) Planning; identifikasi minat dan bakat siswa, perencanaan sumber daya manusia, perencanaan sarana prasarana, b) Organizing; penyusunan struktur organisasi dan penempatan pendidik pada masing-masing bidangnya, c) Actuating; penyusunan jenis bidang vocational skill, metode pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan magang dan diselenggarakannya pasar Ukril Gempil, d) Controlling; evaluasi program dan evaluasi pembelajaran. 3) Faktor pendukung program vocational skill ialah: a) sharing pengalaman dari alumni, b) motivasi dari wali santri, c) support dan dana dari instansi/relasi. Kunci keberhasilan dari pengembangan program vocational skill ialah komunikasi yang baik antar civitas SMA POMOSD