DINAMIKA KEHIDUPAN PASUTRI PASCA TERJADINYA PERNIKAHAN DINI STUDI KASUS DI DUSUN SRUNGGO 2, KELURAHAN SELOPAMIORO, IMOGIRI, BANTUL TAHUN 2018

Penelitian ini merupakan suatu gagasan yang timbul dari keingin-tahuan terhadap proses yang terjadi dalam bahtera rumah tangga pasangan pernikahan dini, yang mana pernikahan sejatinya dilakukan oleh dua insan yang dianggap sudah dewasa yakni pada usia 19 tahun bagi laki-laki maupun perempuan. Namun, ada beberapa kasus pernikahan seorang anak yang masih dibawah umur dengan berbagai alasan untuk melakukan pernikahan tersebut. Pernikahan di bawah umur atau biasa kita sebut sebagai pernikahan dini merupakan praktik pernikahan yang dilakukan oleh pasangan yang salah satu atau keduanya masih berusia muda. Banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya pernikahan dini mulai dari faktor hasrat individu, faktor orang tua, dan faktor lingkungan. Beberapa macam faktor tersebut penyusun ingin mendalami bagaimana dinamika kehidupan rumah tangga yang dialami oleh pasangan pernikahan dini dengan membandingkan proses kehidupan rumah tangga pasutri yang menikah sesuai anjuran hukum. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana proses rumah tangga yang dialami oleh pasutri pernikahan dini dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Jenis penelitian yang digunakan penyusun ialah penelitian lapangan (field research) artinya penyusun dalam mengambil sumber yang ada langsung terjun ke lapangan atau objek penelitian, dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dalam penyusunan penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi hukum islam yang mana penyusun memperhatikan bagaimana pola kehidupan sosial masyarakat sekitar dan budaya lingkungan mempengaruhi perilaku, dimana segala tindakan berdasarkan kebudayaan dan sosial. Adapun analisis data pada penelitian ini terdapat beberapa komponen yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Setelah melewati beberapa proses dalam penyusunan penelitian ini langkah terakhir untuk lebih memahami pembahasan yakni dengan menyimpulkan terkait praktik pernikahan yang dilakukan oleh pasangan masih berusia muda, biasanya melihat praktik pernikahan Rasulullah SAW menikahi Aisyah di usia 6 tahun dan baru berhubungan setelah berusia 9 tahun, walaupun hal demikian masih diperdebatkan. Adanya beberapa faktor yang penyusun simpulkan dari pasangan pernikahan dini di Dusun Srunggo 2 antara lain: Faktor individu, faktor orang tua, dan faktor lingkungan