PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA UNTUK MENINGKATAKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

Pada abad-21 perkembangan teknologi sangat pesat. Hal ini berdampak terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, salah satunya keragaman budaya di Indonesia. Pada umumnya pembelajaran keragaman budaya di Indonesia masih di dominasi guru. Permasalahan proses pembelajaran keragaman budaya di Indonesia yakni siswa kesulitan memahami materi yang banyak. Kondisi ini cenderung guru kesulitan menjelaskan materi yang dibahas. Oleh karena itu, guru harus menentukan model pembelajaran yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengembangkan modul pembelajaran keragaman budaya di Indonesia untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Penelitian menggunakan model ADDIE. Model ADDIE, berikut tahapannya: (1) Analysis, yakni tahap menganalisis kebutuhan awal dalam mengembangkan modul pembelajaran. (2) Design, yakni tahap pengembangan atau perancangan modul pembelajaran. (3) Development, yakni tahap pengembangan produk yang telah dirancang. (4) Implementation, yakni tahap penerapan pembelajaran dengan produk yang telah dikembangkan. (5) Evaluation, yakni tahap terakhir melihat apakah sistem pembelajaran yang telah dibuat berhasil dengan tujuan diinginkan. Subjek penelitian kelas IV berjumlah 25 siswa. Uji validasi berjumlah 2 dosen. Instrumen dan pengumulan data penelitian menggunakan data hasil penilaian ahli desain, ahli materi, penilaian guru, soal pre-test dan post-test serta uji angket pre-test dan post-test siswa menggunakan N-gain. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, pengembangan modul pembelajaran keragaman budaya di Indonesia dinilai sangat layak untuk digunakan. Kedua, hasil pengembangan xiv dari ahli desain skor 88% kategori sangat layak, skor 89% dari ahli meteri kategori sangat layak, skor 92,5% dari respon guru dengan kategori sangat layak. Ketiga, efektifan modul pembelajaran keragaman budaya di Indonesia dilihat dari angket pre-test dan post-test. Hasil efektivitas modul pembelajaran keragaman budaya di Indonesia keaktifan siswa menunjukkan 25 siswa mendapat skor 97% kategoti sangat baik. Hasil efektivitas penggunaan modul pembelajaran keragaman budaya di Indonesia terhadap hasil belajar siswa sebanyak 25 siswa mendapatkan (g) > 0,7 kategori tinggi sebanyak 15 siswa, sedangkan yang mendapatkan 0,3≤ (g) ≥ 0,7 kategori sedang sebanyak 10 siswa, dan siswa yang mendapatkan nilai (g) < 0,3 kategori rendah yaitu 0 tidak ada siswa yang mendapatkan nilai rendah