PENDIDIKAN INTEGRATIF BERBASIS KURIKULUM TERPADU DI PONDOK PESANTREN DARUL QURRO KAWUNGANTEN CILACAP

Dikotomi antara ilmu umum dan ilmu agama telah melahirkan dualitas pada sistem pendidikan formal di Indonesia. Salah satu upaya penanganannya yaitu melakukan perubahan orientasi tentang konsep ilmu dengan adanya integrasi keilmuan antara dalil-dalil keagamaan dengan teori-teori ilmu pengetahuan. Pendidikan integratif menjadi ide yang tepat untuk mengatasi problematika dikotomi pendidikan. Pendidikan integratif merupakan konsep pendidikan yang memadukan antara intelektual, moral dan spiritual dalam pembelajaran yang menuntun peserta didik menuju kecerdasan intelektual sekaligus cerdas dalam segi moral maupun spiritualnya. Penelitian ini akan menggali bagaimana konstruksi pendidikan integratif berbasis kurikulum terpadu atau kurikulum gabungan (kurikulum KMI dan kurikulum 2013) di Pondok Pesantren Darul Qurro Kawunganten Cilacap. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Untuk mengumpulkan sumber data, mulanya peneliti melakukan observasi terkait kurikulum di ponpes Darul Qurro, kemudian wawancara dengan beberapa pihak terkait diantaranya bagian kurikulum, kepala madrasah, ustadz dan santri. Selanjutnya peneliti melakukan studi dokumentasi. Adapun metode analisis datanya yakni analisis deskriptif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang luas mengenai pendidikan integratif berbasis kurikulum gabungan yang mampu mengantarkan peserta didik hingga seluruh masyarakat pondok pesantren untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Latar belakang penggabungan kurikulum bertujuan agar terbentuk kurikulum yang komprehensif yang diharapkan bisa mendidik santri dari segala lini dan segala aspek, juga untuk menciptakan pendidikan yang integratif, yakni pendidikan yang menyatu antara teori dan praktik, pendidikan yang tidak dikotomis, dan pendidikan yang mementaskan proses menuju kebaikan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat sekaligus. 2) Implementasi kurikulum gabungan: perencanaan penggabungan, pelaksanaan kurikulum gabungan, evaluasi kurikulum gabungan, metode pengajaran serta faktor pendukung dan penghambatnya. 3) Konstruksi pendidikan integratif berbasis kurikulum gabungan; Pendidikan integratif berbasis kurikulum gabungan ditandai dengan terintegrasinya sistem pendidikan dan tradisi pesantren dengan sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi, dimana misinya menunjukkan jangkauan komprehensif tujuan pendidikan yang tidak hanya penguasaan ilmu agama dalam rangka tafaqquh fiddin, tetapi juga penguasaan terhadap ilmu umum sebagai upaya tafakkur fii khalqillah