PERILAKU KEAGAMAAN MUSLIMAH BERJILBAB DI LINGKUNGAN KAMPUS KATOLIK (STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA)

Penelitian ini membahas mengenai perilaku keagamaan mahasiswi muslimah berjilbab di lingkungan kampus Katolik. Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswi muslimah berjilbab di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Adapun fokus permasalahan penelitian ini adalah tentang perilaku keagamaan mahasiswi muslimah berjilbab di lingkungan kampus Katolik. Selain itu penelitian ini juga mengungkap pandangan para mahasiswa non-muslim terhadap mahasiswi muslimah berjilbab. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan pendekatan psikologi agama. Adapun metode dan teknik pengumpulan data yang mana digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori kebutuhan dari Abraham Maslow dan kemudian dipadukan dengan teori dimensi religiusitas dari C. Y Glock & R. Strak. Teori kebutuhan yang mana dalam teorinya Maslow membagi hierarki kebutuhan dalam lima tingkatan yakni: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa cinta dan kasih sayang, kebutuhan penghargaan diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Dengan menggunakan teori tersebut dipahami bahwa dorongan penggunaan jilbab seorang muslimah dapat dilihat melalui lima hierarki kebutuhan. Kemudian penelitian ini menggunakan teori dimensi religiusitas dari C. Y. Glock & R. Stark. Dimensidimensi tersebut ada lima yakni: dimensi keyakinan, dimensi praktek agama, dimensi pengalaman, dimensi pengetahuan agama, dan dimensi konsekuensi. Dengan menggunakan teori dimensi religiusitas tersebut bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku keagamaan mahasiswi muslimah berjilbab. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dorongan atau motivasi penggunaan jilbab berangkat dari adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan rasa aman, rasa cinta dan rasa kasih sayang, rasa penghargaan, dan aktualisasi diri. Dan penelitian ini juga menunjukan bahwa adanya hubungan antara dimensi religiusitas dengan perilaku keagamaan mahasiswi muslimah berjilbab. Selain tingkatan religiusitas pada mahasiswi muslimah berjilbab yang mempengaruhi perilaku keagamaannya, perilaku keagamaan mahasiswi muslimah berjilbab berangkat dari beberapa faktor seperti faktor internal yakni berasal diri sendiri dan faktor eksternal yakni berasal dari keluarga, masyarakat, pendidikan, dan lain sebagainya. Selain itu, penelitian ini yang mana dilakukan di lingkungan kampus Katolik mengungkapkan bagaimana pandangan-pandangan mahasiswa nonmuslim terhadap perilaku keagamaan mahasiswi muslimah berjilbab di lingkungan kampus