HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK MADRASAH HUFFADH 1 KRAPYAK YOGYAKARTA

Kecerdasan spiritual sangat erat kaitannya dengan kejiwaan seseorang. Ketika seseorang mengalami pencerahan dalam jiwa atau batinnya, maka sangat mudah baginya untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Mengembangkan kecerdasan spiritual sangat dianjurkan kepada para penghafal Al-Qur’an dengan menerapkan nilai-nilai spiritual dalam diri seseorang seperti tanggung jawab, melakukan kebaikan, serta dorongan untuk mencapai sebuah keinginan, karena mereka harus menjaga agar kualitas hafalan mereka tetap terjaga. Oleh karena itu, para penghafal Al-Qur’an disarankan untuk menerapkan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar menghafal Al-Qur’an dapat meningkat dengan kecerdasan spiritual yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan spiritual santri dan seberapa besar hubungannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Angket ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang menghafal Al-Qur’an dan kecerdasan spiritual. Sampel penelitian terdiri dari 26 santri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam uji kolerasi product moment, nilai rhitung = 0,597 > rtabel = 0,388. Maka terdapat hubungan antara menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Al-Munawwir komplek Madrasah Huffadh 1. Ditemukan pula bahwa nilai signifikansi p = 0,001 < 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara menghafal Al-Qur’an (X) dengan kecerdasan spiritual (Y). Koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah R2 = 0,356, yang artinya variabel bebas (menghafal Al-Qur’an) mempunyai hubungan dengan variabel terikat (kecerdasan spiritual) sebesar 35,6%, sedangkan 64,4% sisanya disebabkan oleh faktor lain