Analisis Faktor Pembentuk Perilaku Pembelian pada Produk Thrift Shop dengan Rasch Model

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena thrifting yang terjadi di Indonesia. Produk pakaian atau barang bekas impor bisa diartikan sebagai produk populer yang bisa dijadikan solusi bagi individu yang ingin menggunakan brand yang fashionable namun terjangkau. Singkatnya, thrifting adalah berbelanja di toko barang bekas dimana orang bisa menemukan barang murah/diskon untuk pakaian bekas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang membentuk perilaku pembelian produk thrift. Partisipan penelitian adalah 315 konsumen produk thrift di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Berdasarkan hasil analisis menggunakan program Winstep, faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membentuk perilaku pembelian thrift shop terdiri dari 5 faktor, yaitu Dorongan pasar thrift (Market thrift drive), Desain emosional barang (Emotional product design), Dorongan identitas personal (Personal identity drive), Dorongan nilai subjektif (Subjective norm Drive) dan Motivasi pembelian (Self-Motivation buying). Implikasi pada penelitian ini adalah pelaku usaha thrift agar dapat memanfaatkan budaya fashion saat ini dengan memperhatikan faktor-faktor pembentukan perilaku pembelian pada produk thrift shop