Pengembangan Modul: Metode Montessori untuk Keterlambatan Bicara Anak Usia Dini

Pada tahun 2022, sebanyak 5-8 anak prasekolah mengalami keterlambatan bicara dan diharapkan guru sebagai fasilitator anak dapat membantu mengembangkan kemampuan anak namun masih banyak guru yang belum memiliki cukup kemampuan. Tujuan penelitian ini adalah menyusun modul untuk menambah pengetahuan dan pemahaman guru mengenai anak usia dini, keterlambatan bicara, serta metode Montessori yang bisa diterapkan untuk membantu perkembangan bahasa anak terlambat bicara. Penyusunan modul didasarkan pada hasil analisis kebutuhan guru dan sekolah. Modul ini diuji kelayakan oleh 2 orang pakar psikologi pendidikan, dan juga dua orang guru playgroup sekolah X yang juga berperan sebagai partisipan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, serta melakukan checklist perkembangan bahasa untuk memastikan siswa yang diasesmen mengalami keterlambatan bicara. Analisis data penelitian berupa data kualitatif dari hasil wawancara serta data kuantitatif dari hasil evaluasi modul yang diolah secara deskriptif berupa frekuensi jawaban. Hasil asesmen menunjukkan bahwa guru masih mengalami kendala dalam menangani keterlambatan bicara pada anak usia dini. Hal ini dikarenakan guru kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman, terbatasnya sumber informasi yang didapat, dan belum ada metode khusus yang disiapkan sekolah dalam menangani anak terlambat bicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pakar menyetujui bahwa modul bermanfaat untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan layak diberikan kepada guru. Para guru juga merasa terbantu karena mendapat informasi baru terkait anak usia dini, keterlambatan bicara, dan cara mendeteksi keterlambatan bicara pada anak. Selain itu juga karena dalam modul berisi langkah praktis dalam menyusun program kegiatan berdasarkan Montessori, serta contoh-contoh kegiatan yang dapat guru terapkan di kelas