Pengaruh Interpersonal Skills, Pengalaman Ekstrakurikuler, dan Disiplin terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Soft skills siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), khususnya interpersonal skills, leadership, dan disiplin penting untuk menunjang keterampilan abad 21. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan (1) pengaruh interpersonal skills terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI program keahlian tata kecantikan kulit dan rambut (TKKR) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, (2) pengaruh pengalaman ekstrakurikuler terhadap keterampilan berpikir kritis, (3) pengaruh disiplin terhadap keterampilan berpikir kritis, dan (4) pengaruh interpersonal skills, pengalaman ekstrakurikuler, dan disiplin terhadap keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi peneltian adalah seluruh siswa kelas XI program keahlian TKKR di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejumlah 141 siswa dari lima SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memiliki program keahlian TKKR, ditetapkan sebagai sampel dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesionar Google form dengan instrumen angket 4 Skala Likert. Analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) interpersonal skills berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis, dengan nilai korelasi (r) 0,661; (2) pengalaman ekstrakurikuler berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berpikirkritis, dengan nilai korelasi (r) 0,658; (3) disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis, dengan nilai korelasi (r) 0,772; dan (4) interpersonal skills,pengalaman ekstrakurikuler, dan disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis, dengan nilai korelasi (r) 0,804. Seseorang yang memiliki interpersonal skills (1) akan menjadi pribadi yang peka terhadap masalah dan berpikir kritis untuk menyelesaikanya dengan cara: memandang permasalahan dari berbagai sisi, menjadi pendengar yang baik, teguh akan pendiriannya, mudah berdaptasi dengan sekitar, menyukai tantangan, selalu bertanya terhadap sesuatu yang belum dimengerti, dan selalu mencari ide- ide yang bagus dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah; (2) didukung dengan kemampuan leadership yang dibentuk dari pengalaman ekstrakurikuler sehingga menjadi pribadi yang positif dalam berpikir, belajar hal-hal baru, selalu menyampaikan ide, dan optimis menjalani masa depan yang memiliki banyak tantangan; (3) menjadi pribadi yang berorientasi pada problem solving memiliki disiplin yang tinggi dalam menyelesaikan masalah