Perbedaan Metode Bolus Feeding Dengan Intermittent Feeding Terhadap Muntah Dan Residu Lambung Pada Pasien Anak Kritis Di Ruang PICU RSUDd dr. Saiful Anwar Malang

Kondisi anak kritis meningkatkan proses metabolisme dan katabolisme sehingga mengakibatkan malnutrisi dan meningkatkan mortalitas. Pada pasien kritis, nutrisi enteral diberikan dengan metode bolus feeding dan intermitten feeding. Namun pada pasien kritis yang tidak toleran terhadap pemberian nutrisi enteral biasanya mengalami peningkatan volume residu lambung dan muntah. Dengan demikian penulis ingin mengetahui gambaran output pemberian nutrisi dengan metode bolus feeding dan intermitten feeding terhadap muntah dan residu lambung sehingga bisa menentukan metode mana yang lebih tepat. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian dibagi 2 kelompok yaitu bolus feeding dan intermitten feeding. Jumlah sampel untuk masing – masing kelompok 23 orang. Kelompok bolus feeding diberikan diit enteral dengan menggunakan spuit tanpa plunger yang diberikan secara gravitasi selama 4-10 menit. Kelompok intermitten feeding diberikan diit dengan menggunakan syringe pump selama 60 menit. Muntah dan residu lambung didokumentasikan sebelum dan sesudah diit pada lembar observasi. Pada uji Chi Square didapatkan nilai α (0,05) pada kejadian muntah dan residu pada kedua metode. Kesimpulan adalah tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap terjadinya muntah dan residu lambung pada kedua metode