Pemilihan Moda Bike Sharing sebagai Angkutan Pengumpan di Kawasan Stasiun Gubeng

Kawasan Stasiun Gubeng telah ditetapkan sebagai kawasan beorientasi transit (TOD) sebagai upaya mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan pribadi yang tinggi di Kota Surabaya. Namun pergerakan meninggalkan Stasiun Gubeng masih didominasi oleh kendaraan bermotor pribadi. Selain itu, konektivitas menuju Stasiun Gubeng juga masih terbatas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan merencanakan penyediaan bike sharing untuk mendukung perjalanan jarak pendek sekaligus mendukung fungsi TOD di Kawasan Stasiun Gubeng. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pengguna kereta jarak dekat di Kawasan Stasiun Gubeng yang merupakan calon potensial pengguna bike sharing serta probabilitas pemilihan moda bike sharing sebagai moda perjalanan angkutan pengumpan. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner diolah menggunakan analisis statistik deskriptif (distribusi frekuensi) dan analisis multinomial logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik yang dimiliki oleh pengguna kereta paling banyak merupakan perempuan, usia 21 – 30 tahun, melakukan perjalanan untuk kegiatan ekonomi, dengan jarak perjalanan last mile 1 – 1,5 km. Pengguna kereta memiliki preferensi pada sistem bike sharing paling banyak berupa sepeda pedal elektrik, jalur sepeda cycle track, dan sistem penyewaan berupa aplikasi. Pengguna kereta juga menilai kebijakan transportasi yang berlaku saat ini masih tergolong murah. Hasil perhitungan probabilitas pemilihan moda bike sharing sebagai angkutan pengumpan di Kawasan Stasiun Gubeng didapatkan sebesar 6% dari pengguna kereta