Evaluasi Tarif Suroboyo Bus Rute Purabaya – Rajawali Berdasarkan Ability to Pay dan Willingness to Pay

Tarif non tunai Suroboyo Bus masih dianggap tinggi terutama bagi masyarakat yang menggunakan Suroboyo Bus untuk perjalanan pulang – pergi dan perjalanan sehari – hari. Biaya transportasi yang mahal akan membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar lainnya. Suroboyo Bus merupakan transportasi umum yang diharapkan dapat menjadi moda sehari – hari bagi berbagai kalangan. Oleh karena itu, penelitian terkait evaluasi tarif dengan pendekatan ability to pay dan willingness to pay pengguna Suroboyo Bus dilakukan. Analisis yang digunakan yaitu statistika dekstriptif frekuensi, analisis ability to pay, analisis willingness to pay, dan analisis crosstab. Berdasarkan hasil survei, secara keseluruhan pengguna Suroboyo Bus mengeluarkan rata – rata biaya transportasi sebesar 12% dari total pendapatannya. Berdasarkan hasil analisis, nilai ATP dan WTP pengguna pelajar/mahasiswa lebih tinggi dari tarif eksisting. Nilai WTP pengguna pelajar/mahasiswa lebih tinggi dari tarif eksisting. Untuk pengguna umum, nilai ATP pengguna umum berada lebih tinggi dari tarif eksisting, sedangkan nilai WTP pengguna umum lebih rendah dari tarif eksisting. Hasil titik temu antara ATP dan WTP pelajar/mahasiswa sebesar Rp 2.900, sedangkan titik temu ATP dan WTP pengguna umum yaitu Rp 3.500. Berdasarkan hubungan antara ATP dan WTP, maka terdapat tarif eksisting yang berada di atas nilai WTP pengguna. Oleh karena itu, pemerintah dapat melakukan peningkatan pelayanan guna meningkatkan nilai WTP pengguna minimum hingga tarif yang berlaku. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa karakteristik usia, jumlah pendapatan, biaya transportasi, maksud perjalanan, dan frekuensi perjalanan memiliki hubungan dengan ATP dan juga WTP